Jenis Potensiometer Dan Pengertian, Fungsi, Cara Kerjanya

Menjadi salah satu alat elektronik yang cukup penting, Anda perlu tahu apa saja pengertian, fungsi, hingga jenis potensiometer secara lengkap. Komponen ini memang kerap ditemui di berbagai perangkat elektronik seperti mixer, DVD, equalizer, dan sebagainya.

Pada umumnya, komponen yang kerap disebut dengan istilah potensio ini berfungsi untuk mengatur besarnya volume sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, potensio juga tidak jarang dipakai pada komponen listrik lain guna mengatur telang atau gelap.

Oleh karena itu, untuk lebih jelas Anda bisa menyimak seluruh pembahasan lengkap berikut ini. Dengan mempelajari jenis sampai dengan fungsinya, maka Anda akan lebih mudah ketika nantinya akan merakit atau memperbaiki alat elektronik.

Mengenal Tentang Potensio pada Perangkat Elektronika

Jenis Potensiometer Dan Pengertian, Fungsi, Cara Kerjanya

Hal pertama yang wajib Anda ketahui adalah mengenai pengertian potensiometer. Potensi merupakan salah satu komponen elektronik dengan fungsi cukup penting, terutama untuk mengatur besar kecil volume.

Artinya, potensio dapat berfungsi untuk mengatur seberapa besar nilai resistansi sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, komponen ini kerap dipakai pada beberapa peralatan elektronik suara seperti equalizer, recorder tape, DVD, dan sebagainya.

Selain itu, potensi juga kerap dipakai pada dimmer atau alat untuk mengatur tingkat kecerahan cahaya sesuai dengan tegangan. Jadi, bisa dibilang potensiometer adalah komponen penting dalam rangkaian elektronika.

Simbol dan Bentuk Potensio

Selanjutnya, yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah mengenai simbol serta bentuk potensio. Sebenarnya pengetahuan ini adalah hal yang cukup mendasar, terutama bagi yang bergelut di dunia elektronika.

Agar lebih jelas, Anda bisa memperhatikan lambang potensiometer yang sudah diberikan. Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa bentuk potensio pada umumnya adalah lingkaran serta mempunyai tiga kaki di bagian bawah.

Baca Juga:  Apa itu Amplifier? Bagaimana Tips Memilih Amplifier dan Cara Merawatnya

Akan tetapi, jika diperhatikan memang ada beberapa jenis lainnya dengan dua terminal kaki saja. Pada strukturnya, potensio mempunyai komponen penting yang dapat membuatnya berfungsi secara baik seperti wiper, terminal serta elemen resistif.

Sementara itu, untuk simbol potensiometer juga dapat Anda perhatikan dengan saksama. Pada dasarnya, ada dua macam simbol yang ada pada gambar potensiometer tersebut.

Cara Kerja Potensio

Secara garis besar, cara kerja potensiometer tidak terlalu rumit. Komponen ini akan mengendalikan besaran resistansi pada rangkaian elektronika.

Apabila hambatan yang dimiliki semakin besar, maka artinya tegangan yang dikeluarkan akan semakin kecil. Hal tersebut juga berlaku dengan sebaliknya.

Salah satu komponen penting yang disebut wiper akan memiliki tugas untuk mengendalikan hambatan tersebut. Posisinya yang berubah-ubah akan menentukan output sehingga cara menggunakan potensio adalah dengan cara menggeser wiper tersebut sesuai kebutuhan.

Berbagai Fungsi Potensiometer

Di bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa salah satu fungsi potensio yang paling utama adalah mengatur seberapa keras volume yang dihasilkan. Akan tetapi, selain itu masih ada beberapa fungsi lain yang tidak kalah penting, yakni sebagai berikut.

  • Sebagai pengatur kecerahan pada rangkaian potensiometer di perangkat lampu maupun LCD
  • Menjadi input control atau simulasi untuk sensor pada Arduino
  • Mendeteksi poros pada servo
  • Mengontrol frekuensi, volume, dan sebagainya dalam rangkaian amplifier
  • Sebagai kontrol nada dan fader apabila dipakai bersama dengan filter

Jadi itulah tadi beberapa fungsi potensio yang sebenarnya cukup beragam. Bisa dikatakan fungsi ini tergantung dari pengaplikasiannya di beberapa perangkat elektronika.

Jenis-Jenis Potensiometer

simbol dan bentuk potensio

Pada umumnya, ada empat kelompok jenis potensio pada sebuah sirkuit elektronika atau kelistrikan. Untuk lebih jelasnya, silakan simak bagian berikut ini dengan saksama.

1. Potensio geser

Jenis yang pertama adalah potensiometer geser atau beberapa orang juga kerap menyebut dengan potensio slider. Jenis ini mempunyai perubahan resistansi yang bersifat linear.

Baca Juga:  Jenis LNB Parabola Perbedaan dan Karakteristiknya

Cara untuk mengubah resistansi pada potensio geser adalah dengan menggeser tuas yang terhubung pada mekanisme wiper. Biasanya bentuk potensio ini adalah persegi panjang yang memiliki tuas di bagian atas.

Beberapa perangkat elektronik audio seperti mixer kerap menggunakan jenis potensio geser karean posisi tuas dapat dilihat dengan jelas. Dengan begitu, operator akan lebih mudah dalam mengetahui perkiraan sinyal output yang dihasilkan.

Meski begitu, potensio slider juga memiliki kelemahan, yakni terdapat area yang terbuka sebagai lintasan tuas slider. Area yang terbuka ini tentu saja akan lebih mudah untuk dimasuki kotoran dan menyebabkan kerusakan pada komponen di dalamnya.

Akan tetapi, pada potensio geser dengan harga yang mahal, bagian ini biasanya telah diberikan penutup guna mencegah masuknya kotoran. Jadi, hal tersebut bisa Anda jadikan pertimbangkan nantinya.

2. Potensio putar

Jenis potensiometer yang berikutnya adalah potensio putar atau rotary. Potensio putar merupakan jenis yang paling umum ditemui di berbagai perangkat audio.

Sesuai dengan namanya, sistem kerja perubahan hambatan pada jenis ini adalah dengan cara memutar knop yang sudah terpasang di bagian poros. Tuas yang diputar akan menyebabkan sudut wiper berubah dan mengubah nilai hambatannya.

Dengan karakter seperti itu, biasanya potensio putar kerap digunakan pada pengatur volume audio. Biasanya bahan yang digunakan pada jenis ini adalah menggunakan karbon yang dilekatkan di permukaan isolator dengan bentuk melingkar.

Sementara itu, untuk komponen wiper dibuat menggunakan konduktor yang dilekatkan ke tuas. Dengan begitu, wiper akan bisa bergerak di sepanjang jalur konduktif.

Pada umumnya, potensio mempunyai satu buah trek konduktif guna menghasilkan hambatan tegangan listrik. Akan tetapi, ada pula jenis potensio dengan dua jalur trek konduktif atau kerap disebut dengan istilah potensio stereo.

Baca Juga:  Sistem Pengisian Mobil: Pengertian, Cara Kerja, dan Komponen

3. Rheostat

Jenis berikutnya dari potensiometer adalah rheostat. Rheostat merupakan jenis potensio dengan ukuran yang lebih besar dan cukup jarang ditemui pada perangkat elektronika.

Karena mempunyai nilai peringkat daya cukup besar mencapai ratusan watt, bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah kawat konduktif nichrome. Jika dilihat dari strukturnya, rheostat memiliki cara kerja yang hampir mirip dengan potensio geser maupun putar.

Akan tetapi, rheostat dirancang khusus untuk bentuk yang lebih besar karena memiliki daya listrik sangat tinggi. Beberapa kawat berdaya tinggi akan dililitkan pada sebuah batang isolator keramik.

Setelah itu, kedua ujung kawat akan dihubungkan ke bagian terminal. Lilitan kawat tersebut kemudian akan ditempelkan ke bagian wiper logam untuk bisa bergerak secara bebas di sepanjang jalur.

4. Potensio trimer

Terakhir, ada jenis bernama potensio trimer atau preset. Potensio ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan kerap digunakan untuk preset rangkaian elektronika.

Dengan ukuran yang relatif kecil, potensio trimer sangat jarang untuk diotak-atik. Bahkan, beberapa orang malah lebih sering memasang langsung pada bagian PCB.

Untuk pengaturan nilai hambatan, biasanya preset dilakukan hanya satu kali saja, yakni pada penyetelan sirkuit. Selanjutnya, nilai tersebut akan dibiarkan tanpa diubah lagi kecuali apabila ingin melakukan kalibrasi ulang pada rangkaian.

Kurang lebih itulah tadi penjelasan seputar pengertian, fungsi, cara kerja, serta jenis potensiometer yang cukup penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Semoga dengan penjelasan tersebut Anda menjadi lebih mudah memahami.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment