Simbol Kontaktor Listrik, Jenis-jenis, Bagian & Fungsinya Lengkap

Kontaktor dalam komponen elektronika memiliki peran yang sangat penting. Alasannya, karena alat ini memiliki kegunaan utama sebagai pemutus dan penyambung arus listrik. Oleh karena itu, selain simbol kontaktor, Anda juga harus mengetahui informasi seputaran kontaktor.

Tujuannya supaya Anda tidak salah selama penggunaan. Banyak perusahaan yang menggunakan kontaktor untuk bisa mengembangkan produk pada bidang elektrikal. Tentu tujuan dari penggunaan ini sebagai salah satu cara agar menjadikan alat lebih ramah lingkungan.

Selain itu, juga memiliki harga yang terjangkau. Pada awalnya, alat ini dipasarkan di benua Amerika Utara. Akan tetapi, sekarang sudah menjamur di seluruh dunia. Bahkan, kontaktor itu sendiri sudah mempunyai struktur standar NEMA.

Apa itu Kontaktor?

Bagi yang belum terlalu paham apa itu kontaktor, ini merupakan sebuah perangkat elektronika yang seringkali digunakan untuk mempermudah sistem kerja di bagian pemasangan listrik. Kontaktor menjalin kerjasama dengan prinsip induksi elektromagnetik berupa kumparan yang dialiri listrik.

Setelah itu, menghasilkan kontak bantu Normally Open atau NO dan tertutup oleh Normally Close atau NC terbuka. Ada dua jenis kontaktor yaitu kontaktor bantu dan kontaktor utama. Untuk kontaktor bantu banyak digunakan pada rangkaian kontrol.

Sementara kontaktor utama digunakan pada rangkaian daya. Sebenarnya untuk pemasangan dan penggunaan kontaktor harus dilakukan dengan baik. Tujuannya, supaya meminimalisir adanya kerusakan.

Kontaktor memiliki istilah sebagai kontaktor magnetik, yang mana ini adalah peralatan listrik yang telah bekerja berdasarkan dari prinsip secara khusus yaitu induksi elektromagnetik. Di bagian kontaktor inilah, terdapat lilitan yang berperan sebagai arus listrik.

Ada juga fungsi lain yang dapat menimbulkan medan magnet. Dengan adanya lilitan tersebut, otomatis kontak yang dilakukan magnet bisa diterima oleh komponen yang lain.

Simbol Kontaktor

Simbol Kontaktor

Bagi orang awam, simbol kontaktor cukup rumit, karena hal ini harus disesuaikan dengan jenis yang sedang digunakan. Kontaktor mempunyai cara kerja dan prinsip yaitu menggunakan arus maupun tegangan VAC atau DAC.

Baca Juga:  Tutorial Cara Pasang Parabola K Vision Mini, Tidak Boleh Sembarangan

Hal ini tergantung dari karakteristik coil yang ada di kontaktor, kemudian arus tersebut menggerakkan coil. Untuk arus listrik yang masuk bisa membuat medan magnet akan menarik kontak, yaitu L1, L2 dan L3.

Alat bantu yang awalnya berada dalam kondisi NO atau Normally Open, kemudian akan berubah menjadi NC (Normally Close). Untuk proses tersebut pada biasanya kontaktor akan membutuhkan waktu kisaran 4 sampai 19 Ms agar dapat membukanya.

Kemudian untuk menutup antara 12 sampai 22 ms. Pada saat arus masuk ke kontaktor berhenti, otomatis medan magnet akan hilang. Sehingga menimbulkan kontaktor kembali dalam keadaan semula.

Bagian Kontaktor

Bagian Kontaktor

Selain memahami secara mendetail perihal simbol dari kontaktor seperti penjelasan yang ada di atas, penting juga bagi Anda agar memahami bagian-bagian kontaktor. Sebuah kontaktor pastinya mempunyai rangkaian komponen yang ada di dalamnya.

Berikut ini ada beberapa bagian kontaktor yang harus dipahami dengan sebaik mungkin, di antaranya:

1. Kontak Utama

Untuk kontak utama seringkali disebut sebagai RST yang mana ini terdiri pada komponen simbol angka yaitu L1, L2, L3, dan seterusnya. Perlu diketahui bahwa kontak utama yang ada dikontaktor mempunyai fungsi yaitu sebagai saklar penghubung antara 3 phasa listrik yaitu RS dan ST.

Sementara untuk fungsinya sama persis seperti MCB 3, phase UVW, atau kontak output utama. Di bagian yang kedua ini adalah bagian kontaktor yang terdiri dari beberapa komponen simbol kontaktor yang berupa angka yaitu T1, T2, T3 dan juga seterusnya.

2. Kumparan Magnet

Kumparan magnet juga sering kali disebut sebagai coil yang mana ini adalah kumparan magnet di bagian kontaktor yang mempunyai peran sebagai media yang telah dialiri sumber tegangan listrik. Pada biasanya, coil atau kumparan magnet akan disimbolkan dengan A1 sampai A2 atau seterusnya.

Baca Juga:  Pengaturan Suhu Kulkas yang Tepat dan Benar

3. Kontak Bantu Normality Open Atau NO

Kontak bantu NO menjadi bagian yang bekerja jika kontaktor magnet dalam kondisi mati. Khususnya apabila kontaktor berada dalam kondisi yang tidak aktif. Bagian ini memiliki beberapa komponen angka yaitu 13, 14, 15 dan seterusnya.

4. Kontak Bantu Normality Close atau NC

Prinsip kerja dari kontak bantu NC atau Normality Close berbanding terbalik dari kontak bantu NC. Kontak NC inilah yang akan bekerja ketika kontaktor magnet berada dalam kondisi off atau tidak aktif.

Fungsinya hampir sama seperti bagian normality open. Untuk normality close itu sendiri memiliki simbol berupa angka-angka yaitu 21, 22 maupun seterusnya.

Jenis Kontaktor Listrik

Jenis Kontaktor Listrik

Secara umum, kontaktor mempunyai prinsip maupun cara kerja yang hampir sama. Akan tetapi letak perbedaannya bisa dilihat dari jenis-jenisnya. Masing-masing dari jenis kontaktor listrik pastinya mempunyai spesifikasi yang juga beragam. Berikut ini jenis kontaktor listrik, di antaranya:

1. Kutub Kontaktor

Untuk jenis kutub kontaktor ini memiliki dua pole yaitu pole 4 dan pole 3. Nama lain kutub kontaktor ini adalah pole contractor. Untuk jenis kutub kontaktor ini merupakan alat yang paling mudah dijumpai pada pasaran.

2. Kapasitas Ampere Kontaktor

Jenis kontaktor yang kedua yaitu kapasitas ampere kontaktor yang merupakan jenis kontaktor dan memiliki phase lebih besar jika dibandingkan dengan yang pertama. Untuk phase yang terkecil memiliki ukuran 6. Sementara phase dengan ukuran paling besar mempunyai ukuran 200 ampere.

3. Tegangan Coil Kontaktor

Jenis kontaktor selanjutnya yaitu tegangan coil kontaktor yang mana jenis ini menggunakan satuan VAC dengan ketegangan paling rendah 24 PAC. Sementara tegangan yang tertinggi adalah 24 VDC.

Baca Juga:  Berapa Watt Kompor Listrik, Tips dan Kelebihan Penggunaannya

Fungsi Kontaktor

Untuk fungsi utama dari kontaktor yaitu memutuskan arus listrik atau menyambungkan arus listrik di rangkaian elektronika. Ada beberapa contoh alat yang menggunakan kontaktor.

Contohnya seperti alat penerangan, pemanas atau heater dan juga motor. Untuk informasi lebih jelasnya, seputar fungsi dari kontaktor, silakan Anda menyimak informasi selengkapnya berikut ini:

1. Motor Listrik

Motor Listrik

Sekarang memang banyak sekali motor listrik yang bisa dijumpai di pasaran dan hal ini adalah kontaktor yang seringkali dimanfaatkan sebagai pelengkap dari motor listrik tersebut.

Motor listrik menggunakan tiga phase daya yang jauh lebih besar. Untuk itu, kontaktor yang dibutuhkan juga harus menyelesaikan permasalahan tersebut.

2. Penerangan

Penerangan

Untuk fungsi yang kedua kontaktor juga dapat digunakan sebagai penerangan yang menggunakan daya besar. Contohnya listrik yang ada di perumahan, stadion olahraga atau pada sebuah konser yang sedang diadakan.

3. Penyambung dan Pemutus Arus Listrik

Simbol Kontaktor

Pada biasanya, untuk kontaktor yang berfungsi sebagai penyambung maupun pemutus arus listrik dapat dikendalikan pada jarak jauh.

Untuk itu, lebih memudahkan dari segi pemakaian untuk pergerakan tersebut terjadi antar komponen listrik dan antar kontaktor. Sehingga dapat menciptakan gaya elektromagnetik.

4. Transfer Switch

Transfer Switch

Kontaktor masih mempunyai fungsi lain yaitu sebagai transfer switch yang seringkali digunakan pada berbagai sistem. Contohnya automatic transfer switch atau ATS. Dengan bantuan kontaktor, otomatis kapasitas kontrol yang diperoleh juga berbeda, karena mempunyai proses yang besar dan cepat.

Secara umum, kontaktor seringkali disebut sebagai saklar yang bekerja pada sistem kemagnetan. Fungsi dari kontaktor itu sendiri memang hampir sama seperti tombol tekan atau  push button.

Untuk itu sangat penting agar memahami simbol kontaktor secara pasti supaya lebih mudah dalam mengoperasikan dan meminimalisir terjadinya kesalahan. Apalagi fungsi kontaktor yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment