Mengenal Kereta Api Listrik, Cara Kerja, Jenis dan Kelebihannya

Kereta api merupakan salah satu alat transportasi umum yang bisa digunakan masyarakat di berbagai kota. Alat transportasi ini berukuran panjang yang terdiri atas gerbong-gerbong. Jika dulu kereta api masih menggunakan bahan bakar batu bara, api, atau minyak, kini sudah hadir kereta api listrik.

Kereta yang digerakkan dengan tenaga listrik ini adalah bentuk modern dari sebelumnya. Para penumpang bisa merasakan perbedaan jenis kereta api saat ini yaitu lebih cepat dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, kereta banyak menjadi pilihan orang-orang yang ingin bepergian lintas kota.

Sayangnya, tidak semua daerah memiliki kereta api. Hal ini disebabkan karena pembangunan rel harus di atas area yang aman agar perjalanan kereta bisa lancar. Selain itu, alat transportasi ini juga lebih efektif untuk mengangkut penumpang di daerah yang memiliki mobilitas yang tinggi setiap harinya.

Cara Kerja Kereta Api Listrik

Cara Kerja Kereta Api Listrik

 

Secara umum, cara kerja dari kereta listrik akan berbeda-beda setiap jenisnya. Namun, komponen-komponen yang digunakan biasanya adalah pantograf, converter, motor listrik, baterai, sistem pengereman, dan kontroler.

KRL akan mendapatkan energi listrik dari komponen yang disebut dengan pantograf melalui catenary atau overhead contact line (OCL). Energi listrik tersebut kemudian akan diubah oleh converter (alat pengubah) menjadi arus searah (DC) yang dibutuhkan oleh motor listrik.

Motor listrik akan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik sehingga mampu menggerakkan roda-roda KRL. Saat masinis memasukkan pedal rem mendekati stasiun, sistem pengereman regeneratif akan mengubah energi kinetik yang ada menjadi energi listrik.

Setelah itu, energi tersebut akan disimpan ke dalam baterai. Akibatnya, konsumsi energi kereta menjadi berkurang dan efisiensi KRL jadi meningkat. Kontroler memiliki fungsi untuk mengatur aliran listrik yang berasal dari baterai atau pantograph menuju motor listrik agar KRL bisa beroperasi dengan aman.

Baca Juga:  Kode Remote TV Wansonic Lengkap dan Cara Pengaturannya

Jenis Kereta Api Listrik

Kereta api modern yang digerakkan oleh listrik pada dasarnya terbagi menjadi beberapa jenis. Namun, di ibukota Jakarta kini akrab dengan istilah KRL, MRT, dan LRT. Ketiga transportasi tersebut menjadi pilihan masyarakat karena mudahnya akses ke suatu tempat dengan waktu yang relatif singkat.

Secara umum, terdapat 3 jenis kereta listrik yang ada di ibukota. Anda bisa memilih untuk naik MRT, LRT, atau KRL sesuai dengan tujuan dan keinginan masing-masing. Untuk mengetahui informasi lengkap dari ketiga kereta listrik tersebut, silakan baca uraian berikut ini.

1. Kereta Rel Listrik (KRL)

Kereta Rel Listrik (KRL)

KRL merupakan kereta listrik yang dijalankan oleh PT Kereta Commuter Indonesia dibawah naungan perusahaan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Kereta ini sudah beroperasi di Jakarta sejak jaman dulu, tepatnya pada tahun 1925. Jadi, KRL sudah digunakan di ibukota hampir 100 tahun lamanya.

Saat ini, KRL melayani rute komuter di daerah Jabodetabek maupun lintasan khusus Yogyakarta – Solo. Jadi, masyarakat yang berada di sekitar wilayah tersebut bisa memanfaatkan KRL sebagai alat transportasi saat ingin bepergian ke suatu tempat dengan rute yang bisa dijangkau kereta.

2. Mass Rapid Transit (KRL)

Mass Rapid Transit (KRL)

Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) sudah dikembangkan sejak Oktober 2014. Kereta listrik ini kemudian diresmikan dan dibuka untuk umum pada 24 Maret 2019. Saat itu, layanan MRT dikenal dengan nama Ratangga yaitu kendaraan beroda atau kereta.

Konon, layanan MRT sudah diusulkan sejak tahun 1980. Akan tetapi, karena terjadi krisis ekonomi dan politik di tahun 1997-1998 maka proyek tersebut akhirnya tertunda. Lalu, diusulkan kembali oleh pemerintah dan kini sudah bisa digunakan secara terbuka oleh masyarakat.

Baca Juga:  Berapa Suhu AC Paling Dingin dan Tips Mengaturnya Agar Tidak Terlalu Nyaman, Yuk Caritahu!

3. Lintas Rel Terpadu (LRT)

Lintas Rel Terpadu (LRT)

LRT merupakan jenis kereta listrik yang menjadi pengembangan dari kereta trem yang telah beroperasi di Eropa sejak abad ke-19. Saat ini, konsep LRT sudah banyak diadopsi untuk membuat transportasi massal di wilayah perkotaan, salah satunya adalah di Jakarta.

Pemerintah Indonesia mempercayakan PT INKA sebagai perusahaan yang akan memproduksi kereta LRT. Adapun PT Adhi Karya menjadi produsen lintasan kereta sementara PT KAI menjalankan tugasnya sebagai operator moda transportasi tersebut.

Perbedaan MRT, KRL, dan LRT

Perbedaan MRT, KRL, dan LRT.jpeg

MRT, KRL, maupun LRT adalah kereta yang tidak menggunakan lokomotif untuk beroperasi, namun memanfaatkan tenaga listrik. Akan tetapi, ketiganya sering disamakan karena penumpang masing kurang tahu apa perbedaan dari ketiganya. Nah, berikut terdapat perbedaan dari LRT, KRL, dan MRT.

1. Ukuran dan Daya Angkut

Diantara ketiga jenis kereta listrik yang ada di Jakarta, KRL memiliki kapasitas yang paling besar. Oleh karena itu, kereta ini paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam bepergian. Kereta yang ukurannya lebih kecil dari KRL adalah MRT dan yang paling kecil adalah LRT.

Meskipun tergolong paling kecil, LRT lebih unggul dalam daya angkut. Hal ini dihitung berdasarkan frekuensi perjalanan kereta setiap harinya. Jadi, penumpang bisa memilih untuk menggunakan salah satu jenis kereta listrik tersebut sesuai dengan tujuan perjalanan.

2. Sumber Daya Listrik

KRL dan MRT menggunakan daya listrik kereta dari atas atau dari Listrik Aliran Atas (LAA). Berbeda dengan itu, LRT Jabodebek justru mengambil listrik dari bawah atau dikenal dengan Listrik Aliran Bawah.

3. Daya Tampung Penumpang

Dalam satu rangkaian kereta, KRL yang merupakan kereta berukuran lebih besar mampu menampung 2.000 penumpang. Total penumpang tersebut diperoleh dari 6 gerbong. Untuk MRT, kereta ini menampung lebih sedikit dari KRL dengan daya 1.950 penumpang setiap rangkaian kereta.

Baca Juga:  Kelebihan Dan Kekurangan Kulkas Aqua AQR D240

Sementara itu, kereta paling kecil yaitu LRT hanya memiliki 4 gerbong. Dengan demikian, daya tampung penumpang pun menjadi lebih sedikit dengan jumlah sekitar 628 orang dalam satu kali pemberangkatan.

4. Jumlah Rute

Selain berukuran besar, KRL juga memiliki rute yang paling banyak dan tersebar di Jabodetabek. Oleh karena itu, penumpang bisa memiliki banyak pilihan tujuan dengan kereta ini. Adapun untuk MRT dan LRT memiliki rute yang tergolong sedikit yaitu hanya di Jabodebek.

Kelebihan dan Kekurangan Kereta Api Listrik

Kelebihan dan Kekurangan Kereta Api Listrik

Jika membandingkan kereta listrik modern dengan jaman dulu, tentu terdapat banyak perubahan. Perkembangan tersebut memberikan dampak positif sebagai kelebihan dan kekurangan sebagai dampak negatifnya. Untuk kelebihan yang dimiliki kereta listrik, di antaranya sebagai berikut:

  • Tempat duduk kereta listrik berkapasitas tinggi
  • Sistem pengereman lebih aman
  • Getaran tanah berkurang
  • Tingkat redundansi tinggi
  • Koefisien adhesi rendah
  • Perawatan lebih sederhana
  • Lebih fleksibel
  • Waktu tempuh lebih cepat

Selain kelebihan, kereta listrik juga memiliki beberapa kekurangan dari kereta diesel. Kekurangan tersebut dipastikan tidak terlalu membahayakan penumpang dan akan terus diusahakan untuk diperbaiki. Adapun kekurangan dari kereta listrik yang wajib untuk diketahui adalah:

  • Rawan terhadap gangguan daya
  • Biaya pengadaan kereta cukup tinggi
  • Membutuhkan jalur listrik

Akses transportasi saat ini menjadi jauh lebih mudah karena perkembangan teknologi. Salah satu yang paling banyak dirasakan adalah kehadiran kereta api listrik. Moda transportasi kereta listrik menjadi sangat pas untuk digunakan bepergian lintas kota dengan cepat dan mudah.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment