Antena merupakan salah satu komponen yang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beragam jenis antena mulai dari radar, TV, hingga radio, salah satunya antena dipole atau antena radio.
Terdapat beragam jenis desain antena yang dikelompokkan dan dirancang bergantung jenis penggunaannya, contohnya log periodik, kawat tembaga, microchip, aperture, traveling wave, lensa, reflektor, dan lain-lain.
Antena dipole umum digunakan untuk menangkap sinyal UHF pada televisi, namun dipasang di dalam ruangan atau indoor.
Antena menjadi salah satu elemen penting dalam rangkaian dan perangkat elektronika, berhubungan dengan gelombang elektromagnetik atau frekuensi radio. Antena diperlukan untuk perangkat pemancar sinyal atau penerima sinyal.
Perangkat elektronika yang dimaksud mulai dari perangkat komunikasi bersifat wireless atau tanpa kabel seperti radio, televisi, WiFi, radar, bluetooth, hingga ponsel.
Pengertian Antena Dipole
Antena dipole merupakan antena radio yang dirancang dari kabel sederhana, dengan pengisi yang terletak di tengah elemen driven. Antena dipole terbuat dari dua buah logam kabel atau konduktor, beriorientasi sejajar atau segaris dengan lainnya.
Antena dipole merupakan salah satu jenis antena yang paling praktis dan sederhana dari sudut pandang teoritis. Ditemukan oleh fisikawan Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun 1886, antena dipole umumnya digunakan untuk menangkap sinyal UHF TV.
Antena dipole panjangnya lebih pendek dari gelombangnya, dan memiliki daya tahan radiasi rendah serta reaktansi tinggi. Sehingga antena dipole tergolong antena yang kurang efisien, namun tetap kerap digunakan untuk gelombang yang panjang.
Dipole setengah gelombang adalah dipole yang panjangnya setengah dari panjang gelombang sinyal, dan cenderung lebih efisien. Dalam teknik radio, dipole memiliki arti setengah gelombang dipole.
Cara Kerja Antena Dipole
Saat sumber sinyal tegangan RF disambungkan ke sisi tengah dari dua ujung konduktor antena, aliran arus dan tegangan di seluruh dua elemen konduktif bisa menghasilkan sinyal gelombang radio atau elektromagnetik untuk disalurkan ke luar antena.
Pada bagian tengah antena terdapat tegangan minimum dan aliran arus, dan pada bagian ujung antena memiliki aliran arus serta tegangan maksimal.
Contohnya sebuah stasiun pemancar radio yang akan menyiarkan programnya, pertama-tama stasiun pemancar tentu harus menangkap suara pembicara melalui mic atau merekam musik dan suara pun akan diubah menjadi listrik.
Cara Kerja Antena TV
Cara kerja antena TV tak jauh berbeda dengan cara kerja antena untuk perangkat lainnya. Sinyal informasi dimodulasi terlebih dahulu menggunakan sinyal analog berfrekuensi tinggi, lalu akan dikuatkan hingga level daya yang ditentukan.
Sinyal yang termodulasi dan dikuatkan, nantinya akan dimasukkan ke antena. Umumnya antena terbuat dari bahan logam yang bersifat konduktor, sehingga ketika menangkap energi listrik akan diubah ke gelombang elektromagnetik lalu dilepaskan ke udara bebas.
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berisolasi dan merambat melalui ruang tertentu, lalu membawa energi dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Sedangkan untuk penerima, radiasi gelombang elektromagnetik yang diterima oleh antena di udara akan menghasilkan gerakan elektron dalam elemen antena hingga dihasilkan gelombang listrik.
Sinyal yang diterima bergantung oleh kekuatan radiasi, dilanjutkan ke sistem lalu akan dikuatkan. Ketika seseorang menyalakan televisi dengan frekuensi yang tepat, gelombang elektromagnetik akan ditangkap oleh antena penerima.
Jenis-jenis Antena Dipole
Antena Dipole Folded atau Lipat
Jenis antena dipole yang satu ini merupakan gabungan dari beberapa antena dipole terpisah, lalu membentuk jaringan loop antena. Karena bernama dipole folded atau lipat, antena ini dilipat ke belakang serta mencakup dua dipole setengah gelombang.
Pola radiasi dari antena ini tak jauh berbeda dengan dipole normal, bedanya impendansi input lebih tinggi serta directivity antena dua arah.
Antena Dipole Setengah Panjang Gelombang
Jenis antena dipole setengah panjang gelombang memiliki elemen konduktor atau panjang dipole setengah dari panjangnya gelombang frekuensi operasi antena. Antena ini kerap dijumpai sebagai antena Hertz.
Antena setengah panjang gelombang memiliki struktur resonansi sederhana jika dibandingkan dengan jenis antena dipole lainya, sehingga kerap digunakan untuk tujuan transmisi serta penerimaan sinyal RF dalam aplikasi berbeda.
Antena Dipole FM
Antena dipole FM menjadi solusi tepat di loteng atau ruang atap sebagai antena FM internal, dan dapat dibuat dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan jenis dipole lainnya.
Jenis Antena Dipole Pendek dan Kipas
Antena Dipole Pendek
Seperti namanya, antena dipole pendek memiliki panjang yang lebih pendek jika dibandingkan dengan antena setengah panjang gelombang. Bentuk dari antena dipole pendek adalah kawat atau konduktor sederhana, salah satu ujungnya terbuka dan ujung lainnya diumpankan sumber sinyal.
Antena Dipole Kipas
Antena dipole kipas kerap disebut dengan antena paralel, dan merupakan antena kawat multi-band dan desainnya pun sederhana. Umumnya antena dipole kipas terdiri dari beberapa antena dipole yang terbagi menjadi saluran umpan koaksial yang sama.
Rumus Antena Dipole
Perhitungan panjang gelombang atau panjang antena kerap dilakukan dalam sebuah komponen antena dipole. Cepat rambat gelombang sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300 juta meter/ detik.
Gelombang tersebut bergetar frekuensi cycle/ detik, jika frekuensinya 6 Mhz maka setiap detiknya gelombang tersebut bergetar 6 juta kali. Satu lambda (λ) adalah jarak yang ditempuh gelombang per satu kali getar.
Sehingga satu lambda memiliki panjang :
λ = 300.000.000 m/ detik (/) dibagi f cycle/ detik.
Apabila f dilambangkan dalam Mhz dan λ dinyatakan dalam meter, maka rumus antena dipole ketika di udara menjadi :
λ = 300 (/) dibagi f
Apabila perhitungan dilakukan pada gelombang listrik media logam, rumus menjadi berbeda karena cepat rambat gelombang yang lebih kecil yaitu 0,95 kali gelombang radio dan rumusnya menjadi :
λ = 300 (/) dibagi f x (dikali) 0,95
Kelebihan dan Kekurangan Antena Dipole
Berikut ini kelebihan dari antena dipole, diantaranya :
- Ukuran celah dipole tidak akan memengaruhi kinerja dari antena.
- Efisien ketika digunakan untuk frekuensi resonansi.
- Mudah dibuat dan bentuknya lebih sederhana.
- Mudah dipasang dalam konfigurasi berbeda, contohnya V terbalik atau miring.
- Pola pancaran antena berbentuk donat.
- Antena dipole telescoping bisa mendapatkan rentang frekuensi lebih luas.
- Sinyal dapat diterima dari semua arah.
Kekurangan Antena Dipole :
- Ukuran antena indoor lebih kecil dibandingkan dengan antena outdoor.
- Antena outdoor berukuran besar, sehingga proses pemasangan hingga pengangkutan sulit dilakukan.
- Efisiensi tipe V terbalik lebih berkurang jika dibandingkan dengan antena biasa.
- Frekuensi di bawah 27 MHz efisiensi akan berkurang saat panjang antena juga berkurang.
- Antena dipole lipat cenderung lebih rumit jika dibandingkan dengan antena monopole.
Itulah penjelasan tentang antena dipole yang harus diketahui.