Resistor Shunt untuk Cara Kerja dan Jenis-jenisnya Lengkap

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi arus listrik adalah dengan resistor shunt ini. Seperti sudah diketahui bahwa kegiatan deteksi arus listrik pada berbagai peralatan elektronika merupakan hal sangat penting.

Tujuannya adalah agar Anda dapat memantau sekaligus mengendalikan aliran listrik tersebut dengan baik. Sebenarnya terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan deteksi tersebut selain menggunakan skema ampere meter dc yakni memanfaatkan resistor hunt.

Alat satu ini mungkin masih terdengar cukup asing buat sebagian besar orang tetapi ternyata memiliki fungsi yang cukup krusial lho. Apabila Anda diminta untuk jelaskan fungsi resistor pada rangkaian elektronika ini, maka dapat menyimak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian dari Resistor Shunt

Pengertian dari Resistor Shunt

Jenis resistor shunt sendiri mungkin masih cukup asing bagi sebagian besar orang, tetapi kalau dilihat seksama ternyata memiliki fungsi cukup krusial. Dimana merupakan suatu perangkat elektronika yang memiliki fungsi membuat jalur hambatan lebih kecil di dalam aliran arus besar pada sirkuit elektronika.

Komponen inilah nantinya akan dibuat dari bahan yang mempunyai nilai koefisien resistensi suhu rendah. Adapun jenis resistor ini sendiri biasanya akan digunakan pada sirkuit ampere meter atau biasanya dikenal dengan alat pengukur arus listrik.

Rangkaian hubungan pada resistor shunt dan empere meter sendiri dapat dilakukan dengan cara parallel ataupun seri. Pengertian amperemeter sendiri adalah sebuah alat pengukuran yang biasanya digunakan untuk mengetahui seberapa besar atau lemahnya arus listrik di dalam rangkaian.

Apabila Anda akan menggunakan alat ini, tentunya akan menjumpai tulisan mA dan A. Dimana simbol A sendiri dapat digunakan sebagai penunjuk dan mA adalah penunjuk miliamperemeter dan sering digunakan oleh teknisi, tujuannya adalah melakukan pengetesan pada alat multitester.

Baca Juga:  Cara Aktivasi dan Refresh NEX Parabola Terbaru

Selain memahami kegunaan amperemeter tersebut, Anda juga perlu mengetahui bahwa susunan dari rangkaian inilah biasanya akan menyertakan adanya shunt. Dimana nantinya dapat dimanfaatkan pada rangkaian arus kecil.

Sedangkan penggunaan dari shunt sendiri biasanya digunakan untuk hambatan yang lebih besar. Nah agar Anda semakin paham, maka sebaiknya wajib memahami penjelasan mengenai resistor shunt tersebut lebih lanjut.

Bagaimana Bentuk dari Resistor Shunt

Bagaimana Bentuk dari Resistor Shunt

Apabila Anda ingin memahami resistor shunt ini lebih lanjut maka perlu mengetahui bentuknya juga. Terlebih lagi Anda mungkin masih bingung dalam membedakannya dengan resistor lainnya bukan? Terutama kalau tidak bekerja di bidang elektronika.

Adapun jenis resistor inilah mempunyai bentuk sangat tipis dengan panjang sekaligus diameter tertentu. Panjang sekaligus diameternya itulah nantinya akan menjadi penentu dari nilai resistensi yang terdapat didalamnya.

Tidak sampai disitu saja, pengguna juga harus mengetahui bahwa kawat yang digunakan itulah juga akan berpengaruh terhadap nilai resistensi resistor itu sendiri. Terlebih lagi hambatan shunt inilah nantinya akan disesuaikan dengan panjang dan kawatnya.

Bagaimana Cara Kerja Resistor Ini?

Cara kerja dari R shunt inilah sebenarnya cukup simple dan sederhana yakni dengan cara memberikan jalur yang terlihat kurang tahan terhadap adanya aliran arus listrik. Resistor jenis inilah nantinya mempunyai nilai resistensi lebih kecil dan akan disalurkan secara parallel pada alat pengukur seperti ampere meter.

Seperti sudah disinggung sebelumnya, bahwa resistor inilah menjadi salah satu komponen yang terdapat di dalam ampere meter dengan fungsi cukup penting. Apabila Anda akan menggunakan resistor ini untuk mengukur arus, biasanya dapat menggunakan hukum OHM.

Tujuan dari penggunaan hukum tersebut adalah agar dapat mengetahui resistensi sekaligus tegangan didalamnya. Berikut ini rumus dari Ohm tersebut:

I= V/R

I : Arus

V: Tegangan

R: resistensi

Hambatan dari Shunt Resistor

Resistor fungsi shunt inilah memang dapat membantu para teknisi bekerja dengan baik di dalam konfigurasi elektronika nantinya. Selain memahami penjelasan yang terdapat di atas, ada baiknya Anda juga harus mengetahui mengenai hambatan pada jenis shunt satu ini.

Kalau berbicara mengenai hambatan dari resistor ini ternyata tidak jauh berbeda dengan hambatan pada amperemeter lho. Berikut ini ini keterangan rumus hambatan shunt yang perlu diketahui dengan baik.

Rsh= nilai hambatan shunt

R merupakan nilai hambatan resistor utama

I merupakan nilai arus listrik dimana mengalir di dalam konfigurasi utama

Is adalah nilai arus listrik dimana mengalir pada hambatan shunt.

Jenis Resistor Berdasarkan Dengan Karakteristik Tertentu

Jenis Resistor Berdasarkan Dengan Karakteristik Tertentu

Setelah Anda memahami apa yang dimaksud resistor shunt diatas, Anda perlu mengetahui jenis-jenisnya juga. Perlu diingat bahwa jenis komponen inilah ternyata dibedakan menjadi beberapa golongan terutama berdasarkan dengan karakteristik yang dimiliki didalamnya.

Oleh karena itulah, apabila Anda akan menggunakan rangkaian satu ini maka sangat penting agar memahami jenis-jenisnya berikut ini.

Resistor Untuk Arus DC

Jenis resitor yang pertama inilah merupakan r shunt khusus dan sering digunakan untuk pengukuran arus cukup tinggi. Nantinya rangkaiannya akan dihubungkan secara seri dengan beban beratnya berbeda.

Seperti bagian pemanas, plating bath, motor dc hingga pengisi baterainya. Biasanya proses perancangan resistor inilah berguna untuk mengirimkan output millivolt ke bagian instrument lainnya.

Resistor Ohmik Rendah Daya Tinggi

Sedangkan untuk jenis resistor inilah biasanya digunakan untuk melakukan deteksi arus dalam berbagai jenis sirkuit. Caranya adalah dengan meningkatkan kebutuhan daya seperti di sistem otomotif ataupun peralatan industri.

Resistor shunt inilah biasanya juga mempunyai fungsi untuk mendeteksi suatu kondisi arus yang berlebihan.

Baca Juga:  Kulkas Sharp Berapa Watt? Inilah Jawabannya!

Resistor Daya Tinggi

Biasanya jenis inilah akan terbuat dari perpaduan logam yang akan disematkan di terminal tembaga kaleng. Biasanya cocok diaplikasikan pada berbagai komponen elektronika seperti sistem manajemen baterai, sensor arus di kendaraan listrik atau hybrid, hingga berbagai peralatan las.

Keuntungan dari Penggunaan R Shunt

Dengan menggunakan komponen ini pada rangkaian elektronika inilah ternyata akan memberikan sejumlah keuntungan lho. Terlebih lagi jenis resistor inilah sudah banyak diaplikasikan pada berbagai hal misalnya untuk mengukur arus AC DC dengan mengukur tegangan jatuhnya pada alat.

Bahkan alat inipun juga sudah digunakan di dalam suatu alat pengukur arus seperti dengan amperemeter. Lebih dari itu, peran dari komponen inilah biasanya dapat melindungi kerusakan komponen di dalam suatu rangkaian perangkat.

Dengan menggunakan resistor inilah terdapat sejumlah keuntungan yang akan didapatkan seperti dapat membantu mengurangi jumlah arus. Jumlah arus tersebut adalah arus yang mengalir pada rangkaian utama.

Dengan begitulah maka dapat membantu mengurangi risiko akan terjadi korsleting ataupun kerusakan pada suatu rangkaian. Keuntungan lainnya dengan menggunakan alat ini adalah dapat membantu meningkatkan akurasi pengukuran arus listrik pada konfigurasi.

Bahkan dengan menggunakan alat inilah juga akan memungkinkan penggunaan alat pengukur arus yang mempunyai rentang pengukuran jauh lebih kecil. Selain itu, alat inipun juga sudah banyak diaplikasi pada berbagai jenis konfigurasi.

Jenis hambatan inilah memiliki fungsi untuk mengalirkan arus listrik kecil di dalam rangkaian listrik elektronika dengan tujuan mengurangi jumlah arus listrik pada rangkaian utamanya. Dengan menggunakan resistor shunt inilah ternyata akan memberikan banyak keuntungan.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment