Mengenal Panel Listrik, Fungsi Hingga Jenisnya

Mungkin Anda sering memperhatikan kotak plat besi berpintu di setiap bangunan yang rupanya berisi komponen listrik. Tanpanya, sistem kelistrikan pada bangunan tidak bisa bekerja optimal. Kotak tersebut disebut sebagai panel listrik, dimana umumnya digunakan untuk membantu pengontrolan jalur instalasi sehingga dapat beroperasi sesuai dengan prinsip kerja dari masing-masing perangkat.

Di dalam kotak tersebut umumnya memiliki papan yang tersambung dengan sisi belakang, sehingga memudahkan untuk dilepas dan dipasang kembali sesuai kebutuhan. Agar lebih memahami pengertian, fungsi, hingga jenisnya, simak penjelasan lengkap terkait box berisi seperangkat daya listrik di bawah ini.

Apa Itu Panel Listrik?

Apa Itu Panel Listrik

Panel listrik adalah sebuah alat yang difungsikan sebagai pembagi dan penyalur kelistrikan ke seluruh perangkat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bentuknya adalah kotak putih berbagai ukuran dengan tambahan tiga buah lampu di bagian luarnya yaitu kuning, merah, dan hijau. Box ini juga dilengkapi pintu sehingga dapat dibuka dan ditutup.

Umumnya perangkat ini dibuat dari plat besi dengan ketebalan bervariasi mulai dari 0,5 hingga 1 mm, namun umumnya akan disesuaikan dengan ukuran panel. Di dalamnya berisi banyak komponen sebut saja MCCB dan MCB, dimana nantinya setelah terbagi akan dilanjutkan ke titik penggunaan seperti lampu hingga stop kontak.

Sementara untuk varian paling umum adalah panel listrik 3 phase, yang kerap disebut sebagai kontaktor magnetik. Fungsinya mengumpulkan daya medan magnet agar bisa menghasilkan arus listrik, lalu arus tersebut bergerak menuju kumparan dan dapat menjadi magnet tambahan. Selain itu panel ini juga dapat berfungsi menyambung atau memutus arus di rangkaian elektronika.

Apa Fungsinya?

Fungsi panel listrik adalah mesin atau perangkat kelistrikan yang mampu bekerja sesuai dengan prinsip kerja dari masing-masing perangkat. Panel juga bisa membantu mengamankan komponen agar terlindung dari lingkungan di sekitarnya.

Baca Juga:  Jenis, Fungsi, dan Tips Memilih Alat Ukur Suhu

Selain itu rangkaian listrik terdiri dari berbagai macam kabel, untuk itu panel dibutuhkan agar bisa menata seluruh rangkaian tersebut sehingga lebih aman dan terlihat rapi. Namun fungsi utamanya adalah sebagai perangkat pembagi, penyalur, serta sumber distribusi listrik dari pusat atau sumbernya ke pemakai atau konsumen.

Apa Saja Komponen di Dalamnya?

Saat membuka pintu panel kontrol listrik, akan terlihat berbagai komponen kelistrikan yang memiliki perannya masing-masing. Berikut penjelasan tentang komponen di dalamnya.

MCB

MCB atau Miniature Circuit Breaker memegang peran penting dalam melindungi alat dari bahaya beban berlebih atau kerap disebut hubung singkat, yang disebabkan oleh lonjakan listrik. Umumnya penggunaan komponen ini adalah untuk beragam keperluan rumah tangga, dan penggunaan secara tepat bisa ditujukan untuk melindungi motor listrik, relay, pilot lamp, dan lain-lain.

MCCB

MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker, memiliki peran yang tak jauh berbeda dengan MCB di atas yaitu untuk melindungi alat dari lonjakan listrik. Perbedaannya komponen satu ini bukan ditujukan untuk keperluan skala rumah tangga, namun untuk keperluan skala lebih tinggi contohnya kelistrikan pada bangunan komersial.

OCR

OCR atau Over Current Relay adalah komponen yang dipergunakan untuk meningkatkan arus di atas waktu dan proteksi tertentu, serta mencegah adanya arus listrik berlebih yang dapat terjadi akibat dari gangguan arus pendek. Selain itu OCR juga berperan melindungi transformator dari arus yang lebih tinggi.

Fuse

Fuse atau sekering digunakan untuk melindungi komponen kelistrikan dari kegagalan fungsi seperti beban berlebih atau hubung singkat. Namun pada dasarnya sekering berperan sebagai pelindung MCB dan mencegah korslet dari bagian pilot lamp.

Magnetic Kontaktor

Magnetic kontaktor memiliki peran memutus dan menyambung sistem kelistrikan menggunakan prinsip induksi magnetik, serta termasuk dalam komponen peting untuk menonaktifkan dan mengaktifkan motor listrik.

Relay

Relay memiliki fungsi hampir sama dengan magnetik kontaktor, serta bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Perbedaan kedua perangkat ini adalah terletak pada dayanya. Kontaktor dapat mengontrol benda berdaya tinggi sekali pun, berbeda dengan relay yang hanya bisa mengontrol perangkat berdaya rendah.

Selain komponen di atas, masih banyak komponen lain di dalamnya mulai dari Thermal Overload Relay (TOR), Timer, PLC, Pilot Lamp, Ampere Meter, Volt Meter, Frekuensi Meter, Power Meter, Selector Switch, hingga Push Button.

Apa Saja Jenis-jenis Panel Listrik?

Apa Saja Jenis-jenis Panel Listrik

Terdapat beberapa jenis panel box listrik yang kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ragam jenisnya.

Main Distribution

Main Distribution Panel atau MDP digunakan untuk membagi serta menerima pasokan listrik yang berasal dari LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) dan kemudian melanjutkan pendistribusian listrik ke panel selanjutnya.

Sub Distribution

Jenis satu ini menggunakan MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) agar bisa mengaliri listrik dari LVMDP. MCCB sendiri adalah salah satu komponen dimana berguna untuk melindungi dan memutus arus ketika terjadi beban berlebih atau korselting.

LVMDP dan LVSDP

Jika LVMDP adalah jenis untuk panel distribusi utama, LVSDP adalah singkatan dari Sub Distribution dan berperan mendistribusikan daya untuk beragam alat elektronika.

Synchronizing

Kerap dikenal sebagai synchron genset, jenis satu ini digunakan untuk menyatukan dua sumber listrik atau lebih guna menghasilkan kapasitas yang lebih besar. Selain itu jenis Synchronizing bisa dioperasikan secara otomatis atau manual, serta terdiri dari dua genset atau lebih dengan kapasitas berbeda.

KWH

KWH atau Kilo Watt Hour adalah perangkat yang diperlukan untuk mengukur total keseluruhan dari penggunaan energi listrik di suatu tempat, contohnya di rumah.

Baca Juga:  Pengertian Observasi, Jenis, Tahap, dan Langkah Langkah

Level Control

Lebih dikenal dengan WLC atau Water Level Control, jenis ini pengoperasiannya menggunakan energi listrik sebagai motor untuk memompa air. Pasalnya jenis satu ini umumnya digunakan di industri rumah tangga atau industri pompa air, dan bisa mengontrol tangki penampungan agar isinya bisa sesuai dengan kapasitasnya.

Genset AMF ATS

AMF Adalah Automatic Main Failure, sedangkan ATS merupakan singkatan dari Automatic Transfer Switch. AMF berguna untuk mengaktifkan genset secara otomatis ketika terjadi pemadaman listrik, sementara ATS berguna untuk menutup aliran dari PLN serta membuka pasokan listrik secara otomatis.

Capacitor Bank

Capacitor Bank bisa menghilangkan daya induktif pada motor, menurunkan ampere dengan beban motor, serta mengemat penggunaan listrik.

Change Over Switch

Change Over Switch atau COS digunakan untuk memutus serta menyambung aliran listrik dari sumbernya langsung, serta bisa dioperasikan baik secara otomatis atau manual.

Apa Saja Syarat Pemasangannya?

Terdapat beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk pemasangan panel listrik, diantaranya :

  • Memenuhi fungsinya sebagai pusat distribusi power listrik sebelum akhirnya disalurkan ke pengguna.
  • Aman terhadap lingkungan, bangunan, hingga manusia.
  • Sistem pengaman instalasi sebagai sakelar listrik terpenuhi.

Setelah membaca pengertian panel listrik di atas, kini Anda memahami apa kegunaan benda tersebut bagi sebuah bangunan. Kegunaan alat tersebut sangat penting dalam sistem tenaga listrik, karena berperan mengamankan dan mengendalikan daya.

Sementara untuk konfigurasinya umumnya terdiri dari multi dan single, serta konfigurasi DC dan AC. Karenanya pemilihan jenis konfigurasi sangat penting guna memastikan sistem listrik agar bisa beroperasi dengan semestinya. Tak lupa untuk melakukan pemeliharaan secara teratur, serta memperhatikan keselamatan ketika melakukan pengoperasian panel.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment