Pengertian Kapasitor, Fungsi dan Jenisnya Lengkap

Di dalam dunia kelistrikan banyak jenis komponen yang berperan dalam sebuah rangkaian listrik, dimana masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Salah satunya adalah kapasitor, dengan pengertian kapasitor yang wajib dipahami bagi Anda yang ingin melakukan kegiatan berhubungan dengan listrik.

Nama lain dari kapasitor adalah kondensator, yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Michael Faraday pada era 1791 sampai 1867. Anda mau tahu apa sebenarnya komponen yang berbentuk tabung kecil dengan warna-warna khusus dan memiliki arti tertentu ini? cek informasi lengkapnya disini.

Pengertian Kapasitor

banyak jenis kapasitor bisa dipilih untuk menjadi bagian sebuah rangkaian listrik

Yang dimaksud dengan kapasitor yaitu sebuah komponen dari jenis perlengkapan elektronika, dengan kemampuan utamanya adalah untuk menyimpan elektron atau disebut juga muatan listrik dalam rentang waktu tertentu. Sedangkan, penyebutan kapasitor dalam sebuah rangkaian biasanya menggunakan satuan Farad.

Bagian dari kapasitor terdiri dari material berbahan logam, bentuknya seperti dua buah lempengan dengan susunan paralel dan letaknya saling dekat. Ukurannya sesuai fungsi yang diinginkan dan terpisah sekat khusus. Kapasitor juga termasuk dalam komponen pasif dalam sebuah rangkaian listrik, sehingga kinerjanya bisa diukur dengan cara yang tepat.

Fungsi Utama Kapasitor

Setelah mengetahui apa pengertian kapasitor, hal yang juga perlu diketahui adalah apa saja fungsi dari komponen ini. Jika melihat penjelasan dari Hantje Ponto dalam sebuah buku berjudul Dasar Teknik Listrik terbit tahun 2018, setidaknya ada sembilan fungsi komponen ini sesuai dengan penggunaannya.

Pembangkit Gelombang (Osilator)

Dalam rangkaian Osilator, komponen ini akan membantu memastikan untuk membangkitkan gelombang arus bolak balik yang akan dibutuhkan untuk penghasil sinyal listrik atau getaran.

Meratakan Tegangan DC

Sebelum arus AC (arus bolak balik) diubah menjadi arus DC (arus searah), kapasitor akan meratakan terlebih dahulu tegangan DC yang tersedia

Baca Juga:  3 Cara Mengukur Kapasitor dengan Mudah

Konduktor Rangkaian AC

Yaitu sebagai penghantar arus listrik utama pada sebuah rangkaian bolak balik, sehingga sebuah rangkaian dapat menerima arus secara merata

Isolator Rangkaian DC

Mengambil peran sebagai bagian dari rangkaian DC yang tidak dapat memindahkan muatan listrik. Sehingga terjadi penyebaran arus stabil atau konstan di kawasan tertentu

Penghemat Daya Listrik Lampu Neon

Kemampuannya menyimpan arus listrik, akan membantu lampu neon bisa berfungsi lebih baik dan bertahan lebih lama.

Kopling Rangkaian

Sama halnya kopling pada kendaraan, kapasitor juga berfungsi untuk menentukan jumlah arus yang akan keluar dan masuk pada rentang waktu tertentu.

Frekuensi Rangkaian Antena

Selanjutnya fungsi utama kapasitor adalah menjadi penentu frekuensi yang tersedia pada sebuah rangkaian antena, biasanya ada pada antena radio, TV, dan sejenisnya.

Penyaring pada Rangkaian Power Supply

Pada sebuah rangkaian power supply, kapasitor bertugas untuk menyaring arus listrik agar tidak over capacity saat rangkaian bekerja.

Penyimpanan Muatan Listrik

Dengan lempengan yang terdapat di dalamnya, kapasitor akan berfungsi menyimpan muatan listrik agar nantinya dapat dipakai ketika memang dibutuhkan pada sebuah rangkaian.

Jenis Kapasitor

Secara garis besar Kapasitor adalah komponen yang dibagi atas dua jenis yang masing-masingnya juga memiliki beberapa variasi sesuai dengan ukuran dan fungsi masing-masing. Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk dipahami.

Kapasitor Variabel (Tidak Tetap)

Merupakan jenis kapasitor dimana nilai dari kapasitansinya bisa disesuaikan dengan yang dibutuhkan, sehingga tergolong tidak tetap sesuai variabel kapasitansi yang dipakai.

Ada beberapa pilihan kapasitor tidak tetap, bisa dipakai untuk berbagai rangkaian namun tentunya harus dipilih yang tepat.

Trimer

Adalah kapasitor jenis tidak tetap berbahan dielektrikum berupa plastik atau mika. Ukurannya tergolong lebih kecil sehingga lebih mudah dikombinasikan dengan komponen lain dalam sebuah rangkaian.

Baca Juga:  Cara Pasang Kapasitor Kipas Angin 3 Kabel

Hal inilah yang membuat jenis trimer lebih banyak digunakan untuk berbagai rangkaian, terutama untuk alat-alat canggih yang butuh fungsi dari kapasitor ini.

Varco

Merupakan varian kapasitor tidak tetap dengan nilai kapasitansi paling besar, bisa dibilang kalau Varco merupakan generasi perintis dari kapasitor tidak tetap. Ukurannya masih besar, dengan kapasitas mulai dari 1uF sampai 500uF

CDS

Yaitu kapasitor yang memiliki sifat aktif dan baru dapat mengalirkan arus listrik ketika terkena cahaya dengan kapasitas tertentu. Biasanya dipakai pada rangkaian sensor lampu taman maupun alarm.

Jenis kapasitor ini adalah pengembangan baru yang dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan pasar akan berbagai alat elektronik dan rangkaian listrik yang lebih modern dan mudah dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Kapasitor Tetap

Yaitu jenis kapasitor dengan nilai kapasitansi tetap, tidak bisa diubah baik itu diturunkan maupun dinaikkan. Produsen sudah menetapkan nilai saat memproduksi komponen ini. Oleh karena itu, bentuk dan ukurannya sangat variatif karena tergantung pada besar kapasitansi tersebut.

Jenis kapasitor tetap juga punya dua varian, dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Mau tahu apa saja variannya tersebut?

Kapasitor Non Polar

Ragam kapasitor dengan bahan dielektrik utamanya dibuat dari tiga pilihan bahan, yaitu mika, film, atau keramik. Biasanya dipakai pada rangkaian yang memiliki frekuensi tinggi.

  1. Polyester

Ini adalah varian kapasitor non polar yang paling banyak dipakai, karena tidak punya polaritas namun mudah dipasang di dalam sebuah komponen. Pemakaiannya dengan kode warna, membuat banyak orang lebih mudah paham kapasitansinya saat melihat warna dari kapasitor tersebut.

  1. Kertas

Dielektrik dari komponen ini dibuat dari kerja, merupakan generasi awal dimana pembuatan kapasitor masih memakai jenis tabung hampa. Sayangnya saat ini penggunaan kapasitor kerta nyaris tidak ada. Padahal kapasitansinya cukup lumayan, yaitu berkisar antara 100pF hingga 6800pF

  1. Mika
Baca Juga:  Cara Mengukur Kapasitor Mesin Cuci dengan Mudah

Dielektriknya terbuat dari bahan mika dengan nilai kapasitansi berkisar 50 uF sampai 10.000uf. Meskipun masuk ke dalam daftar generasi awal kapasitor, tapi sampai sekarang masih sering dipakai.

  1. Keramik

Bahan Kapasitor listrik ini adalah keramik, dengan ukuran dan bentuk variatif. Dari segi kinerjanya tergolong stabil dan kebanyakan dipakai pada rangkaian listrik skala menengah hingga besar.

  1. Film

Beda dengan kapasitor non polar film, dimana bahan dielektriknya merupakan bahan film dengan kode warna berbeda-beda sesuai dengan nilai kapasitansi komponen tersebut. untuk membaca kode dari setiap warna sangat mudah, biasanya hampir sama dengan kode pada resistor. Gunanya untuk memudahkan sinkronisasi penggunaan dia komponen tersebut.

Kapasitor Polar

Adalah kapasitor dengan dua kutub ujung kiri dan kanan memiliki polaritas negatif dan positif. Alhasil nilai kapasitansinya lebih besar dari jenis kapasitor non polar. Ada dua varian dari kapasitor polar, yaitu:

Tantalum

Yakni jenis kapasitor polar dengan ukuran lebih kecil dengan dua pilihan warna yaitu hijau dan merah, dengan kemampuan kerja dan tegangan kapasitor maksimal dibanding jenis lain. Hal itu menjadi salah satu alasan yang membuat harganya relatif mahal.

Elektrolit

Terdiri dari dua kutub pada bagian kakinya, bagian kaki yang pendek merupakan kutub negatif sedangkan yang panjang adalah kutub positif. Sayangnya kapasitor ini tidak dapat terkena panas secara berlebihan, sehingga harus teliti saat memasangkannya pada sebuah rangkaian.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian kapasitor, lengkap dengan fungsi hingga jenis-jenisnya yang akan memudahkan Anda saat memilih komponen yang tepat.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment