Reaksi Pembakaran: Proses Pembakaran Sempurna & Tidak Sempurna

Beberapa dari anda pasti ada yang suka membakar marshmallow misalnya saat sedang camping atau mendaki gunung. Saat marhsmallownya sudah berwarna coklat keemasan, maka rasanya akan semakin enak. Namun, kadang juga kita gagal dalam membakar marshmallownya, yang malah meleleh pada stiknya. Nah, di saat inilah reaksi pembakaran berperan penting.

Jika membicarakan reaksi pembakaran, maka tidak akan bisa dipisahkan dari senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon tersusun atas kumpulan atom hidrogen (H) dan karbon (C) yang saling terikat satu sama lain. Dari ikatannya itu hidrokarbon dibagi 3 yaitu Alkuna, alkena, dan alkana

Kembali lagi ke reaksi pembakaran, reaksi ini dibagi jadi 2 yaitu reaksi pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Pada artikel kali ini kami akan mengupas tuntas keduanya. Namun sebelum itu, kalian harus tahu terlebih dahulu apa itu reaksi pembakaran.

Pengertian Reaksi Pembakaran

reaksi pembakaran
Ilustrasi reaksi pembakaran

Reaksi pembakaran adalah reaksi kimia antara oksigen di atmosfer dengan bahan bakar, yang akan mengeluarkan energi dalam bentuk kalor atau cahaya. Bahan bakar sendiri adalah suatu zat/benda (apapun) yang memiliki sifat mudah terbakar seperti hidrogen, kayu, bensin, dll.

Agar reaksi pembakaran bisa terjadi, suhu bahan bakar harus dipanaskan melebihi suhu awalnya. Suhu yang harus dipanaskan tersebut disebut sebagai suhu pembakaran.

Jadi, misal anda punya suatu bahan bakar dan anda bisa menaikkan suhunya mencapai suhu pembakaran. Lalu di saat yang sama juga terdapat oksigen yang terhampar di atmosfer. Maka, oksigen dan bahan bakar tersebut akan menyatu dan membentuk suatu reaksi yang disebut reaksi pembakaran.

Salah satu contoh reaksi pembakaran yang paling terkenal adalah pada peristiwa musibah hindenburg. Hindenburg adalah pesawat zeppelin yang meledak tahun 1937 di New Jersey. Pada saat itu, hidrogen tiba-tiba terbakar membentuk kobaran api yang langsung menewaskan 36 orang di dalamnya. Hal itu terjadi karena satu reaksi kimia, yaitu bereaksinya hidrogen (bahan bakar) dengan oksigen.

Baca Juga:  Apa Itu Mesin Pendingin: Komponen, Fungsi, Cara Kerja dan Penerapannya

Bagaimana Reaksi Pembakaran Sempurna?

reaksi pembakaran
Reaksi kimia pembakaran

Reaksi pembakaran sempurna merupakan reaksi yang melibatkan oksidasi yang sempurna pada suatu bahan bakar. Biasanya, reaksi yang terjadi akan menimbulkan senyawa hidrokarbon. Reaksi ini terjadi saat bahan bakar bereaksi dengan cepat  dengan oksigen, lalu menghasilkan karbon dioksida (CO2 dan air (H2O). Rumus persamaannya adalah sebagai berikut:

Bahan bakar + O2 → CO2 + H2O

Reaksi pembakaran ini disebut sempurna karena bahan bakarnya teroksidasi secara meluruh. Contohnya, Zat C (karbon) yang bereaksi dengan oksigen seluruhnya akan menghasilkan C2O (Karbon dioksida), dan zat H (Hidrogen) seluruhnya akan menjadi H2O (air).

Reaksi pembakaran sempurna ini juga bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh-contohnya:

1. Pembakaran Metana

Metana adalah gas hidrokarbon yang paling dasar dengan rumus CH. Metana juga merupakan salah satu gas rumah kaca yang paling efektif.

Saat reaksi pembakaran metana terjadi, gas ini akan bereaksi dengan oksigen dalam kadar yang cukup lalu terjadilah pembakaran sempurna. Pembakaran metana dengan oksigen juga memiliki rumus kimia sebagai berikut:

CH4 + 2O2 >>> CO2 + 2H2O

Dengan rumus kimia di atas, kita jadi tahu bahwasannya pembakaran metana juga menghasilkan karbon dan air. Oleh karena itulah pembakaran metana termasuk reaksi pembakaran sempurna.

2. Pembakaran Heptana

Heptana merupakan salah satu senyawa hidrokarbon rantai lurus yang memiliki rumus kimia: C₇H₁₆. Jika ada bahan bakar yang menggunakan 100% heptana, maka nilai oktannya adalah nol. Karena itulah heptana mudah sekali terbakar walau hanya diberi sedikit tekanan.

Nah, pembakaran heptana ini juga termasuk salah satu reaksi pembakaran sempurna karena menghasilkan air dan karbon. Berikut ini adalah rumus persamaannya:

C7 ​+ H16 (g) + O2  (g) → CO2

3.    Pembakaran Lilin

Ya, lilin juga merupakan salah satu hidrokarbon, yang pada reaksi pembakarannya hanya menghasilkan karbondioksida dan sedikit air saja. Lilin  juga tidak meninggalkan abu atau limbah apapun saat terbakar habis. Oleh karena itulah lilin mengalami reaksi pembakaran sempurna.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Pemasangan Komponen-komponen Instalasi Listrik di Tempat Tinggal?

Reaksi Pembakaran Tidak Sempurna

reaksi pembakaran
Ilustrasi lilin

Reaksi pembakaran tidak sempurna adalah reaksi yang meninggalkan limbah seperti abu atau asap saat proses pembakarannya. Reaksi ini terjadi jika kadar oksigen tidak cukup untuk bereaksi dengan bahan bakar sepenuhnya untuk menghasilkan karbondioksida ataupun air. Reaksi ini akan menimbulkan gas karbon monoksida (CO). Gas ini juga tergolong beracun.

Nah, beberapa contoh pembakaran tidak sempurna di antaranya:

1. Pembakaran Kayu

Saat kita sedang camping di hutan atau gunung, beberapa dari kita pasti ada yang suka membuat kayu bakar sebagai penerangan atau untuk menghangatkan tubuh. Selain itu, beberapa orang juga masih ada yang menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Namun tahukah anda, bahwa pembakaran kayu merupakan salah satu pembakaran tidak sempurna. Hal itu dikarenakan pembakaran kayu menghasilkan zat CO (karbon monoksida). Lalu kayu juga menghasilkan limbah berupa asap, yang mana dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti katarak, tuberculosis, dan asma.

2. Pembakaran Hutan

Pembabatan/pembukaan hutan memang selalu menimbulkan polemik. Sebenarnya, pembukaan lahan bisa dilakukan dengan ramah lingkungan jika mengikuti prosedurnya. Namun, sayangnya banyak orang yang lebih memilih cara instan dengan membakar hutan padahal efeknya cukup berbahaya.

Pembakaran hutan merupakan salah satu contoh pembakaran tidak sempurna karena menghasilkan CO yang bersifat beracun. Hal itu karena Hb akan mengikat karbon monoksida dari udara dan menimbulkan polusi.

3. Pembakaran Batu Bara

Pembakaran batu bara ini juga merupakan salah satu reaksi pembakaran tidak sempurna. Karena saat pembakarannya, batu bara akan menghasilkan limbah berupa abu dan zat CO. Sebenarnya tidak hanya batu bara saja, semua bahan bakar fosil lain juga tidak terbakar dengan sempurna karena melepaskan banyak limbah.

Baca Juga:  Berapa Ukuran Loyang Dan Jumlah Telur Saat Membuat Kue?

Cara Membedakan Reaksi Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna

Setelah membahas kedua reaksi pembakaran tersebut, setidaknya ada beberapa perbedaan yang bisa dinotice antara keduanya. Berikut ini adalah perbedannya:

  • Hidrokarbon. Pembakaran sempurna akan menghasilkan hidrokarbon (H2O atau CO2), sedangkan yang tidak sempurna hanya menghasilkan CO.
  • Api. Api pada pembakaran sempurna biasanya berwarna biru, sedangkan pada pembakaran tidak sempurna apinya berwarna kuning/jingga.
  • Limbah. Pembakaran sempurna tidak akan menghasilkan limbah apapun, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan banyak limbah yang beracun.
  • Dampak. CO2 yang dihasilkan pembakaran sempurna akan menimbulkan efek rumah kaca, yang mana merupakan penyebab pemanasan global. Sedangkan CO yang dihasilkan pembakaran tidak sempurna akan menimbulkan polusi udara.
  • Oksigen. Pembakaran sempurna terjadi karena adanya cukup oksigen, sedangkan pembakaran tidak sempurna terjadi karena oksigennya tidak cukup.
Bagikan Postingan:

Leave a Comment