Sistem Pengisian Mobil: Pengertian, Cara Kerja, dan Komponen

MADENGINER.COM – Sistem pengisian mobil merupakan proses pengisian baterai, yang nantinya baterai akan dijadikan sumber energi listrik bagi komponen-komponen lainnya.

Di zaman modern ini, mobil membutuhkan bantuan energi listrik yang didapat dari sistem pengisian mobil untuk bisa bekerja dengan baik. 

Layaknya sebuah sistem, sistem pengisian mobil kerap melibatkan beberapa komponen dengan masing-masing fungsinya.

Karena fungsinya yang sangat penting bagi kendaraan, maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas seputar sistem pengisian mobil. Mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, hingga komponennya, simak terus!

Pengertian Sistem Pengisian Mobil

pengertian sistem pengisian mobil
Sistem Pengisian Mobil (Dok. How A Car Works)

Pertanyaan pertama adalah dari mana lampu mobil dapat menyala? Sebagian besar pasti akan menjawab dari aki atau baterai. Jawaban tersebut benar, namun dari mana energi yang didapat dari aki?

Jawabannya adalah dari komponen sistem pengisian. Jadi, sistem pengisian mobil adalah proses atau skema penghasil energi listrik yang akan disalurkan ke semua komponen kelistrikan mobil dan aki.

Energi listrik pada awalnya merupakan energi yang didapatkan dari putaran mesin, maka dari itu energi listrik hanya bisa terisi ketika mobil sedang menyala.

Kemudian, dari putaran mesin tersebut akan diolah oleh beberapa komponen seperti alternator, baterai, sekring dan komponen lainnya agar bisa berubah menjadi energi listrik.

Pada akhirnya komponen seperti klakson, lampu, dan komponen kelistrikan lainnya pada mobil bisa hidup. Namun, fungsi sistem pengisian juga dibagi menjadi dua, yaitu fungsi pengisian dan fungsi suplai.

Fungsi pengisian adalah untuk mengisi daya baterai atau aki yang sudah habis saat proses starting kendaraan.

Sedangkan fungsi suplai adalah memberikan aliran listrik pada berbagai komponen kelistrikan yang ada pada mobil, seperti lampu, klakson, radio, dan masih banyak lagi.

Baca Juga:  Grounding Adalah: Pengertian, Sistem, dan Fungsinya

Jadi, fungsi dari sistem pengisian sangatlah penting. Tanpa adanya listrik atau komponen sistem pengisian, maka kendaraan jadi tidak nyaman untuk digunakan. Bahkan, untuk dinyalakan saja tidak akan bisa.

Baca Juga: 5 Perbedaan Aki Kering Dan Basah Pada Kendaraan Bermotor

Komponen Pada Sistem Pengisian Mobil

Komponen Sistem Pengisian Mobil
Komponen Sistem Pengisian Mobil (Dok. NTB)

Perlu diketahui bahwa komponen pengisian mobil sangatlah penting untuk menjadi satu kesatuan. Karena ketika salah satu komponen saja tidak berfungsi, maka suplai listrik kepada komponen mobil dan aki tidak akan sempurna.

Berikut adalah beberapa komponen pada sistem pengisian mobil dan fungsinya, simak!

1. Alternator

Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Jadi, saat mesin memberikan putaran lewat pulley poros engkol, putaran yang ada akan disalurkan melalui v-belt.

Setelah putaran disalurkan, nantinya akan muncul arus bolak balik yang akan diarahkan kepada dioda. Komponen ini sendiri memiliki beberapa bagian, yaitu: stator, dioda, rotor, bearing, fan, dan pulley.

2. Regulator

Regulator memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya pengisian energi listrik. Tegangan yang dihasilkan akan disesuaikan dengan kecepatan putaran pada mesin.

Prinsipnya adalah semakin cepat maka daya yang dihasilkan semakin besar. Maka dari itu, butuh regulator untuk mengatur besaran daya yang dihasilkan.

Regulator akan mengatur besaran arus listrik yang diarahkan ke rotor coil. Selain itu, regulator juga berfungsi untuk mematikan lampu indikator pengisian apabila alternator sudah dapat menghasilkan arus listrik

Jenis regulator dibagi menjadi dua, yaitu regulator konvensional (pelana) dan tipe IC regulator.

3. Baterai atau Aki

Fungsi dari baterai atau aki adalah sebagai sumber listrik pada mobil untuk berbagai komponen kelistrikan, mulai dari lampu-lampu hingga starter.

Selain itu, aki juga berfungsi sebagai tempat penampungan daya sementara saat proses pengisian energi listrik sedang berlangsung.

Baca Juga:  Cara Cek Dioda yang Benar via Multimeter Digital dan Analog

4. Amperemeter

Amperemeter merupakan komponen yang berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik yang masuk ke dalam baterai. Biasanya diaktifkan saat proses pengisian baterai atau komponen kelistrikan lainnya.

5. Kunci Kontak

Sama seperti kunci kontak pada umumnya, kunci kontak pada mobil berfungsi untuk menjadi saklar yang dapat memutus atau menghubungkan aliran listrik pada lampu indikator dan regulator.

6. Penghantar Listrik atau Wiring

Penghantar listrik atau wiring dapat berupa kabel khusus yang dapat menghantarkan arus listrik dari setiap komponen kelistrikan yang ada pada mobil.

7. Sekring atau Fuse

Dalam suatu rangkaian listrik termasuk pada mobil, sekring atau fuse juga diperlukan untuk memutus aliran listrik ketika terjadi konsleting.

8. Lampu Indikator

Lampu indikator sistem pengisian berfungsi untuk menunjukkan tidak adanya masalah pada sistem pengisian mobil dan menunjukkan bahwa pengisian telah selesai dilakukan.

Baca Juga: Rumus Daya Resistor Secara Lengkap Dan Detail

Cara Kerja Sistem Pengisian Mobil

Setelah memahami berbagai macam komponen pada sistem pengisian mobil, berikut adalah cara kerja sistem pengisian pada mobil, simak!

1. Kunci Kontak Dinyalakan

Untuk bisa memulai pengisian, mobil perlu menyala dan caranya adalah dengan menyalakan kunci kontak ke posisi ON. Arus akan berasal dari rotor dan massa, maka dari itu akan muncul kemagnetan pada bagian rotor coil.

Bersamaan dengan hal tersebut, arus dari baterai juga dialirkan kepada lampu pengisian.

2. Proses Pengisian Dimulai Lewat Putaran Mesin

Ketika mesin sudah menyala, maka mesin akan memiliki energi mekanis atau dalam hal ini adalah putaran. Putaran ini akan menghasilkan tegangan dalam stator coil yang akan dialirkan menuju dioda dan menuju ke regulator serta aki.

Baca Juga:  Jenis, Cara Kerja, dan Fungsi Dioda pada Rangkaian Elektronik

Setelah itu, maka proses pengisian baterai akan berlangsung. Arus ke rotor dan ke baterai tidak akan melebihi tegangan karena sudah diatur sedemikian rupa agar tidak mengalami kelebihan arus.

3. Mengisi Saat Mobil Melaju

Pengisian saat mobil melaju akan sesuai dengan Hukum Faraday yang berbunyi; “ketika medan magnet berputar secara terus menerus memotong kumparan, maka akan membangkitkan beda potensial pada kumparan tersebut”. 

Maka, semakin besar putaran mesin (laju mobil semakin kencang) maka akan semakin besar arus yang dialirkan pada baterai dan komponen kelistrikan lainnya.

4. Baterai yang Sudah Penuh dan Lampu Indikator Menyala

Ketika proses pengisian sudah selesai, apa yang terjadi? Maka arus yang dialirkan pada baterai akan disesuaikan kembali, meskipun laju mobil semakin kencang. Namun, listrik akan tetap mengalir kepada komponen-komponen kelistrikan lainnya.

Baca Juga: Fungsi Choke Pada Motor, Diperlukan Pada Saat Apa?

Karena masing-masing komponen memiliki perannya, maka setiap komponen berfungsi dengan baik, ya. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan mengenai sistem pengisian mobil, semoga dapat membantu dan sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment