Pentingnya Skema Inverter pada Industri Elektronik

Berbicara mengenai skema inverter, tentu saja topik ini sudah dikuasai oleh teknisi. Namun jika kamu merupakan orang awam, tidak ada salahnya mempelajari hal tersebut. Pasalnya skema jenis inverter ini banyak digunakan untuk benda elektronik.

Dimana benda elektronik ini sangat erat penggunaannya di kehidupan sehari-hari. Lalu apa definisi dari skema tersebut? Apa saja fungsinya sehingga sangat dibutuhkan? Simak penjelasan di bawah ini!

Mengenal Inverter dalam Dunia Elektronika

Inverter sendiri merupakan sebuah rangkaian elektronik yang biasa digunakan untuk mengubah atau mengonversi tegangan. Biasanya tegangan satu arah atau DC bisa diubah menjadi tegangan bolak-balik atau bisa juga disebut dengan tegangan AC. Terdapat beberapa macam tipologi dari inverter tersebut, yaitu inverter yang melahirkan tegangan bolak-balik saja hingga inverter yang bisa menghasilkan tegangan murni.

Inverter ini merupakan komponen yang sangat penting di benda elektronik. Seperti yang telah dipaparkan di atas, inverter mampu untuk mengubah tegangan dari DC menuju AC, kemudian mengembalikannya lagi ke tegangan AC. Inverter dapat mengubah frekuensi dari output sehingga kecepatan AC berubah. Pada saat kecepatannya berubah maka tegangan ikut berubah. Maka dari itu inverter menjadi komponen multifungsi.

Inverter sangat banyak digunakan di industri, teknisi atau para ahli tentunya sudah sangat familiar dengan inverter ini. Inverter memiliki berbagai jenis, yang mana masing-masing mempunyai ciri khas sendiri. Dengan kelebihan dan kekurangan setiap jenis, masyarakat dapat memilih jenis inverter mana yang dapat digunakan dan dimanfaatkan.

Skema Inverter pada Industri Elektronik

Skema Inverter pada Elektronik

Interver skema ini sangat berguna sebagai dasar atau pondasi dalam menyusun sebuah interver. Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan optimasi pemanfaatan inverter tersebut. Setelah sebuah inverter dirakit maka manfaat dari inverter tersebut dapat segera dirasakan penggunanya. Interver skema sendiri memiliki 3 jenis skema atau gambaran. Masing-masing memiliki ciri khas dan keunggulan sehingga teknisi dapat memilih mana yang paling cocok untuk digunakan.

Baca Juga:  7 Rekomendasi Parabola Mini Andalan

Skema pertama adalah gelombang persegi. Kemudian ada pula skema sinusoidal dan juga skema gelombang sinus modifikasi. Jenis skema yang paling banyak digunakan adalah jenis sinusoidal dan juga sinus modifikasi. Hal tersebut dikarenakan penggunaan listriknya jauh lebih sedikit dengan output maksimal sehingga jauh lebih hemat. Sebagai contoh saat menggunakan skema inverter jenis kotak atau persegi pada sebuah kipas, maka kipas akan menghasilkan suara bising yang mengganggu.

Jenis Inverter yang Ada di Pasaran

Jenis inverter memang cukup banyak disesuaikan dengan fungsinya. Perbedaan jenis ini akan tergantung pada kapasitas dan juga kegunaannya. Beberapa kegunaan dari inverter tersebut diaplikasikan pada mesin cetak, pompa, alat-alat berat pengolahan makanan, mesin konstruksi atau bangunan, hingga kipas angin. Bisa dibayangkan betapa penting inverter ini dalam kehidupan kita, bukan?

Inverter Solar

Jenis inverter ini digunakan oleh teknisi untuk menguba tegangan dari DC atau tegangan satu arah menjadi AC atau tegangan bolak-balik. Pada inverter solar, tegangan DC berasal dari aki, baterai, maupun panel solar. Pada beberapa inverter solar juga telah dilengkapi dengan pengisi daya baterai, sehingga pengguna dapat sekaligus melakukan charger atau menambah daya pada baterai tersebut.

Pemasangan inverter solar cukup terjangkau, jika dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan tentu akan sangat menguntungkan. Terlebih kondisinya yang tahan lama menjadikan inverter solar dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Jenis ini akan sangat cocok jika digunakan pada sistem panel surya yang memiliki tingkat sumber cahaya matahari stabil agar tidak berpengaruh buruk terhadap output listrik yang dihasilkan.

Inverter Portabel

Hal yang satu ini bisa dibilang cukup familiar bagi masyarakat, yaitu melakukan penambahan daya melalui mobil. Tidak hanya ponsel tetapi juga laptop. Penambahan daya tersebut dapat dilakukan karena ada tegangan AC pada mobil. Maka dari itu, penggunaan inverter pada mobil memang sangat penting. Meskipun begitu, pada jenis inverter portable ini daya yang keluar cukup kecil yaitu maksimal hanya 200 Watt saja.

Baca Juga:  Mengenal Trafo Step Down, Pengertian Hingga Fungsinya

Hal tersebut dikarenakan sumber tegangan AC berasal dari aki mobil dengan tegangan DC. Tentunya aki mobil tersebut juga dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan. Sehingga tegangan AC yang dihasilkan untuk kegunaan lain dibatasi agar tidak mengonsumsi daya terlalu besar. Meskipun terbatas, akan tetapi adanya tegangan AC untuk menambah daya ponsel, laptop dan perangkat elektronik lain ini akan sangat membantu mempermudah aktivitasmu.

 Inverter UPS

Inverter jenis ini merupakan gabungan dari inverter, rectifier, sekaligus stabilizer. Masing-masing bersinergi untuk menghasilkan suatu manfaat. Rectifier akan bertugas untuk mengubah tegangan bolak balik menjadi tegangan satu arah, hal tersebut memiliki fungsi menambah daya pada baterai. Kemudian inverter akan mengubah tegangan satu arah menjadi tegangan bolak balik, fungsinya untuk memutus tegangan pada baterai ke tegangan di PLN.

Sedangkan stabilizer akan berdiri di tengah, bertindak sebagai mediator. Di sini, stabilizer akan menstabilkan tegangan yang ada pada rectifier. Hal tersebut menjadikan baterai dapat terisi dengan optimal. Ibaratnya, keberadaan stabilizer ini akan menengahi antara rectifier dan juga inverter. Sungguh suatu fungsi yang sangat memudahkan masyarakat, bukan?

Inverter VSD

VSD atau Variable Speed Drive terbentuk dari kombinasi antara interver dan rectifier. Perbedaannya dengan UPS adalah tidak ikut dilengkapi dengan baterai. Teknologi ini biasa digunakan pada kendaraan listrik. Adanya rectifier dan interver tersebut digunakan untuk mengonversi tegangan dan melakukan fungsi digitizing.

Pada digitizing, frekuensi tegangan satu arah atau DC akan disesuaikan terlebih dahulu kemudian kembali diubah menjadi tegangan bolak balik atau AC. Nantinya kendaraan akan bergerak sesuai kebutuhan. Tidak hanya pada motor listrik, tetapi juga biasa digunakan pada bidang perhotelan serta industri lain seperti gerbang otomatis, mesin pencuci piring, dan lainnya. Hal ini dikarenakan pengguna dapat sekaligus melakukan penghematan energi sehingga biaya jauh lebih murah dengan manfaat maksimal.

Baca Juga:  Jenis LNB Parabola Perbedaan dan Karakteristiknya

Skema Inverter pada Industri Elektronik

Cara Mudah Membuat Inverter Sederhana

Membuat inverter untuk fungsi yang tinggi tentu membutuhkan kemampuan dan juga bahan yang jauh lebih rumit. Namun kamu bisa mencoba membuat inverter sederhana terlebih dahulu sebagai bahan percobaan dan juga latihan. Contohnya untuk menyalakan sebuah lampu dengan watt kecil seperti 5 watt saja. Beberapa bahan yang dibutuhkan antara lain satu baterai, dua transistor, dua resistor, satu trafo ct, kabel, dan juga satu lampu 5 watt.

Pada percobaan untuk menyalakan lampu sebesar 5 watt tersebut, kamu hanya membutuhkan skema yang sangat sederhana. Resistor yang dibutuhkan pun cukup sebesar 15 Ohm saja. Sebaiknya percobaan ini dilakukan di bawah pengawasan ahli. Hal ini dilakukan demi alasan keamanan dan juga keselamatan pengguna.

Demikian penjelasan singkat mengenai skema inverter yang sangat bermanfaat di kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya interver tentu masyarakat tidak bisa merasakan kenyamanan dalam menggunakan benda elektronik. Setelah mengetahui hal tersebut, jika kamu tertarik untuk melakukan percobaan terkait inverter maka dapat mencobanya. Tentunya pastikan merakit dengan penuh ketelitian agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment