Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi, Bagian dan Manfaatnya, Sudah Tahu?

Dalam melakukan analisa data, keberadaan tabel distribusi frekuensi ternyata mempunyai peran yang cukup penting. Sebab dengan menggunakan tabel tersebut, Anda bisa lebih mudah dalam mengatur data ke dalam kelompok-kelompok supaya bisa tertata dengan rapi.

Seperti sudah kita ketahui bahwa terkadang memahami sebuah data memang sering kali membuat kita bingung. Namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan mengubahnya ke dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dimengerti.

Salah satu metode yang biasa digunakan dalam melakukan analisa adalah tabel distribusi frekuensi ini. Bagi Anda yang ingin memahami lebih lanjut terkait dengan tabel tersebut, maka silahkan simak penjelasannya dibawah ini.

Mengenal Apa Itu Tabel Distribusi Frekuensi

Mengenal Apa Itu Tabel Distribusi Frekuensi

Istilah dari tabel distribusi frekuensi mungkin masih terdengar cukup asing bagi sebagian besar orang khususnya bagi masyarakat awam. Padahal kalau dilihat lebih detail, dengan keberadaan tabel tersebut akan memberikan sejumlah manfaat.

Jadi pengertian dari tabel tersebut merupakan sebuah tabel atau bagan yang di dalamnya akan merangkum nilai dan frekuensi dari sebuah data. Metode tersebut berguna buat mengatur data kalau mempunyai daftar angka dimana mampu mewakili frekuensi hasil tertentu di dalam sebuah sampel.

Nantinya di dalam tabel distribusi frekuensi tersebut terdapat dua kolom dimana kolom pertama mencantumkan berbagai hasil yang telah terjadi dalam data, sedangkan kolom kedua akan mencantumkan frekuensi dari hasil.

Dari frekuensi itulah maka dapat memberitahukan seberapa seringkah sesuatu nilai dapat terjadi.

Jenis Jenis Distribusi Frekuensi

Jenis Jenis Distribusi Frekuensi

Adapun materi distribusi frekuensi selanjutnya adalah berkaitan dengan jenis jenisnya. Karena ternyata data tersebut nantinya mempunyai tiga jenis utama yakni frekuensi biasa, kumulatif dan relatif. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan dibawah ini.

Distribusi Frekuensi Biasa

Pertama adalah distribusi frekuensi biasa dimana akan berisi jumlah frekuensi dari setiap kelompok data. Teknik ini berguna untuk merangkum sekaligus menunjukkan pola atau sebaran data di dalam tabel atau grafik.

Baca Juga:  Pengertian Sistem Bilangan Heksadesimal dan Cara Konversi Bilangan Heksadesimal

Dari distribusi inilah nantinya akan memberikan gambaran visual detail mengenai sebaran nilai data. Memungkinkan Anda untuk melakukan identifikasi pola atau karakteristik khusus dari data tersebut seperti nilai yang sering muncul, range hingga ukuran pemusatan data.

Di dalam frekuensi biasa inipun juga masih dibedakan menjadi dua kategori yakni distribusi frekuensi kategori yakni mengelompokkan datanya secara tersusun dengan bentuk kata kata, sedangkan distribusi frekuensi numerik proses penyatuan kelas yang berdasarkan anga.

Distribusi Frekuensi Relatif

Jenis tabel data frekuensi berikutnya adalah distribusi relatif dimana akan berisi nilai nilai hasil bagi diantara frekuensi kelas sekaligus jumlah pengamatan. Selain itu juga menyatakan proporsi data yang berada di suatu kelas interval.

Distribusi ini dari suatu kelas bisa diperoleh dengan cara membagi frekuensi dengan total data dari proses pengamatan atau observasi.

Distribusi Frekuensi Kumulatif

Berikutnya adalah tabel distribusi kumulatif dimana akan berisikan frekuensi yang sudah dijumlahkan. Distribusi jenis ini mempunyai kurva yang biasa disebut dengan ogif. Didalam distribusi ini, jumlah data yang kurang dari atau sama dengan batas terentu di dalam interval kategori sudah ditentukan sebelumnya.

Terdapat dua jenis distribusi kumulatif ini yakni distribusi frekuensi lebih dari > dan distribusi kumulatif kurang dari <

Bagian-bagian Di dalam Tabel Distribusi Frekuensi

Bagian-bagian Di dalam Tabel Distribusi Frekuensi

Ada beberapa bagian dari tabel frekuensi distribusi ini yang juga perlu untuk diketahui. Setiap bagiannya itulah juga akan mewakilkan kelompok tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut ini bagian bagian yang terdapat di dalam tabel ini.

Kelas atau Interval Data

Menentukan kelas atau interval dari data merupakan hal yang paling utama harus dilakukan di dalam distribusi frekuensi. Kelas ini biasanya akan mempunyai lebar sama tetapi dapat berbeda juga berdasarkan dengan situasi tertentu.

Baca Juga:  Dew Point: Pengertian, Manfaat, Penerapan Serta Alat Ukurnya

Frekuensi Relatif

Merupakan persentase total data dimana jatuh ke dalam setiap kelas. Nantinya dari data inilah akan menunjukkan bagaimana sebaran relatif data.

Frekuensi Kumulatif Relatif

Merupakan jumlah akumulasi frekuensi relatif distribusi. Dengan cara inilah akan membantu untuk memahami bagaimana tingkat konsentrasi data di dalam interval tertentu.

Frekuensi Kumulatif

Merupakan jumlah total frekuensi absolut di dalam distribusi. Keberadaan dari frekuensi kumulatif inilah akan membantu di dalam menentukan seberapa banyakkah data yang kurang dari atau sama dengan nilai dari distribusi tertentu.

Batas Kelas

Sedangkan batas kelas merupakan nilai yang akan memberikan batasan kelas dari satu kelas ke kelas lainnya. Batas kelas inilah menjadi batas semu di dalam setiap kelas. Hal tersebut karena biasanya antar kelas satu dan lainnya masih terdapat tempat untuk angka tertentu.

Untuk batas kelas sendiri dibedakan menjadi dua yakni batas bawah kelas (lower class limits) dan batas kelas atas (upper class limits).

Lebar Kelas

Selain terdapat batas kelas, ada juga lebar kelas dimana merupakan selisih antara batas atas dan batas bawah di dalam sebuah interval. Ini nantinya juga akan menunjukkan range nilai yang diwakili dari setiap kelas.

Rata Rata

Komponen berikutnya adalah rata rata dimana jumlah semua nilai data akan dibagi dengan jumlah data. Cara ini adalah ukuran pemusatan data dimana paling umum digunakan.

Rentang atau Range

Nantinya nilai distribusi frekuensi maksimum dan minimum akan dibagi menjadi selisihnya. Biasanya rentang dapat digunakan untuk mengukur sebaran data secara keseluruhan.

Nilai Tengah

Terakhir adalah nilai tengah atau median dimana dilakukan dengan cara membagi data menjadi dua bagian sama besar ketika diurutkan.

Baca Juga:  8 Sayuran yang Awet Tanpa Kulkas

Cara Penyusunan Tabel Frekuensi

Apabila Anda ingin mengetahui bagaimana cara menghitung tabel distribusi frekuensi, maka sebaiknya dapat mengetahui penjelasannya dibawah ini terlebih dahulu:

  • Silahkan urutkan data dari kecil ke data paling besar
  • Tentukan jumlah range atau jangkauan data (R) dengan rumus jangkauan= data terbesar – data terkecil
  • Menentukan banyaknya kelas (k) dengan rumus banyak kelas = 1+3,3 log n
  • Menentukan panjang interval kelas (i) dengan rumus i = jangkauan/ banyak kelas
  • Anda bisa menentukan batas data paling rendah, kemudian menghitung kelas interval dengan cara menjumlahkan tepi bawah kelas ditambah dengan panjang kelas dan untuk hasilnya dapat dikurangi 1 hingga pada data paling akhir
  • Membuat tabel sementara dengan cara menghitung satu per satu berdasarkan dengan urutan interval kelas.

Manfaat Keberadaan Distribusi Frekuensi

Keberadaan dari tabel untuk distribusi frekuensi inilah ternyata memberikan manfaat bagi seorang analisis. Manfaat pertama adalah memberikan kemudahan dalam menyajikan sebuah data terutama dalam bentuk angka.

Selain itu, dengan hadirnya data dalam bentuk tabel juga akan lebih mudah dipahami dan mudah dibaca sebagai informasi. Sebab banyaknya data yang berantakan atau kurang rapi jelas sangat sulit untuk dibaca oleh siapapun.

Dalam sebuah penelitian, maka terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untuk menyajikan suatu data. Salah satunya adalah dengan menggunakan tabel distribusi ini yang akan memberikan banyak manfaat.

Tabel ini sendiri mempunyai beberapa jenis dan komponen dimana mempunyai peran tersendiri. Karena itulah apabila ingin menyajikan suatu data, maka cobalah menggunakan tabel distribusi frekuensi ini.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment