Di era digital yang sangat canggih seperti sekarang ini, keberadaan media transmisi memegang peranan penting. Tanpanya, tidak akan terjadi proses transfer data secara cepat dan luas.
Setiap benda elektronik yang ada, tentu saja memiliki fungsinya masing-masing. Ini akan membuat informasi ditransformasikan ke dalam berbagai bentuk, seperti elektromagnetik atau sinyal listrik.
Media transmisi akan mentransmisikan gelombang elektromagnetik atau data tersebut memakai alat berupa konduktor fisik. Peralatan tersebut adalah kabel dengan berbagai jenis dan fungsi.
Apa itu Media Transmisi?
Pengertian media transmisi adalah sebuah saluran komunikasi yang bersumber dari pengirim menuju penerima dengan membawa informasi. Kegunaan utamanya yaitu membawa informasi tersebut secara utuh baik dengan bentuk kabel atau nirkabel.
Media pengiriman data ini melakukan transmisi berupa gelombang elektromagnetik atau data memakai alat konduktor. Selain itu, juga menyalurkan transmisi sinyal dengan sejumlah perantara, seperti fiber optic, cable, twisted pair cable, dan kabel koaksial.
Pada jenis kabel koaksial dan twisted pair memakai jenis konduktor logam dimana mempunyai fungsi untuk menerima dan mentransmisikan sinyal ke dalam bentuk listrik. Sementara itu, tipe optic cable melakukan penerimaan dan penyaluran sinyal dengan bentuk cahaya.
Umumnya, media transmisi jaringan memiliki dua jenis yakni kabel dan nirkabel yang keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing pada sejumlah penggunaan. Kabel dengan jenis serat dianggap lebih baik karena sangat cepat dalam proses transmisi.
Jenis Media Transmisi
Jenis-jenis media transmisi ada beberapa yaitu guided media dan unguided media yang mempunyai tipe masing-masing. Berikut penjelasan selengkapnya.
Transmisi Terpadu / Guided Transmission Data
Media transmisi terpadu merupakan media yang bersifat kasat mata atau secara fisik dapat dilihat dalam melakukan transmisi data sekaligus memiliki fungsi untuk memandung gelombang agar dapat sampai ke tujuan.
Sejumlah contoh dari guided transmission data ini antara lain kabel yang dipakai dalam komunikasi data yaitu:
- Twisted pair. Merupakan salah satu kabel data dimana paling banyak digunakan dalam jaringan computer
- Merupakan kabel data yang dipakai untuk pita frekuensi skala besar dimana terdiri dari dua konduktor
- Serat optic. Merupakan kabel data yang mempunyai kemampuan dalam mentransmisikan data menggunakan kecepatan tinggi dalam orde GB/s (gigabyte per second)
Transmisi Tidak Terpadu / Unguided Media
Jenis media transmisi yang kedua adalah unguided media atau media yang tidak terpadu karena menggunakan gelombang elektromagnetik tanpa kabel. Dengan demikian, ini juga sering dikenal sebagai media wireless/nirkabel.
Sejumlah media yang menggunakan unguided transmission ini antara lain:
- Gelombang mikro. Jenis media transmisi yang memakai gelombang elektromagnetik dengan kekuatan paling tinggi antara 3GHz sampai 30GHz
- Frekuensi radio. Jenis media transmisi yang memakai antenna sebagai penyebar/penyalur gelombang elektromagnetik, contohnya radio dan televisi
- Media ini melakukan orbit dan beroperasi pada band frekuensi yang dikenal dengan istilah channel transponder
- Infra red. Media yang memakai radio electromagnetic dari panjang gelombang yang jauh lebih panjang dibandingkan cahaya yang tampak, tetapi lebih pendek dibandingkan gelombang radio
Contoh Media Transmisi Guided
Dalam mentransmisikan data, terdapat contoh media transmisi tipe guided atau terpadu yang banyak diaplikasikan dalam sejumlah perangkat. Adapun beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
Twisted Pair Cable
Pada sistem yang terpadu, tipe kabel yang digunakan pertama adalah twisted pair cable yang merupakan serangkaian tembaga yang dililitkan sehingga membentuk spiral untuk kemudian disatukan ke dalam serat pelindung.
Media ini paling banyak dijumpai karena diterapkan pada beberapa perangkat, seperti:
Kabel LAN
Pada jaringan LAN menggunakan Unshielded Twister Pair (UTP) yang mempunyai serat pelindung dan 4 pasang kabel dengan kode warna berbeda. Dalam menyambungkannya dibutuhkan konektor RJ-45 atau RJ-11.
Shielded Twisted Pair
Pada jenis ini, transmisi mempunyai kegunaan dalam memblokir gangguan dari luar atau eksternal. STP biasanya digunakan untuk melakukan transmisi suara saluran telepon.
Coaxial Cable
Koaksial merupakan media transmisi kabel yang memakai material metal yang lentur. Terdapat dua mode yang dipakai yakni Mode Baseband dan Broadband.
Fiber Optic
Salah satu jaringan kabel pada media transmisi adalah fiber optic yang memakai bahan plastik atau kaca sebagai media pengantar sinyal. Sinyal yang dikirim dalam bentuk cahaya yang dipantulkan dari kabel sehingga sangat cepat proses pengirimannya.
Contoh Media Transmisi Unguided
Media transmisi tanpa menggunakan kabel disebut unguided atau wireless atau nirkabel yang dianggap lebih ringkas atau praktis. Hal ini karena tidak lagi memerlukan ruang karena menggunakan sinyal elektromagnetik dimana contohnya adalah sebagai berikut.
Gelombang Radio
Gelombang radio mempunyai kekuatan yang bisa menembus tembok atau bangunan sehingga antenna tidak perlu diarahkan. Kelebihan dari media ini adalah mampu mengirim sinyal dengan posisi yang sembarang, cakupan area luas, dan biaya tergolong terjangkau.
Gelombang Mikro
Ini juga sering disebut dengan microwave yang membutuhkan antenna dalam proses transmisi dimana kualitas frekuensi sangat ditentukan dari ketinggian antenna tersebut. Rentang frekuensi gelombang mikro antara 1 GHz sampai 300 GHz.
Satelit
Media tanpa kabel berikutnya adalah satelit yang prosesnya berupa pengiriman atau penyebaran data ke stasiun di bumi menuju langit dengan orbit ketinggian mencapai 36.000 km di atas bumi. Dengan demikian, area jangkauannya sangat luas.
Inframerah
Media transmisi tanpa kabel berikutnya adalah inframerah yang digunakan pada komunikasi jarak dekat sehingga tidak dapat menembus tembok atau bangunan. Ini dapat dilihat dari penggunaan remot televisi, mouse, dan lainnya.
Gangguan pada Media Transmisi
Dalam penggunaan media transmisi data, tidak jarang menghadapi sejumlah gangguan yang menyebabkan hilangnya sinyal. Adapun gangguan tersebut karena sejumlah hal sebagai berikut.
Atenuasi
Atenuasi adalah pelemahan sinyal yang disebabkan oleh jarak antara penerima dan pengirim yang terlalu jauh. Ini dapat terjadi karena adanya halangan diantara keduanya, misalkan sinyal WiFi yang semakin lemah ketika jauh dari Router.
Noise
Noise merupakan masuknya sinyal lain yang tidak dibutuhkan oleh media dan menyebabkan sinyal menjadi hancur. Contoh dari noise adalah sinyal antenna televisi menjadi kabur karena adanya pesawat yang lewat.
Distorsi
Distorsi merupakan keadaan dimana sinyal yang dikirim berbeda dari media penerima sinyal sehingga membuat rusak media. Contoh distorsi adalah suara yang berisik pada speaker yang rusak.
Mengatasi Gangguan Media Transmisi
Apabila terjadi gangguan seperti diatas, maka terdapat cara untuk mengatasinya. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
Melakukan Pergantian Ke Media Transmisi Lain
Pergantian ke media transmisi lain dapat memperhitungkan jarak sehingga jika jarak dirasa kurang, maka gunakan media lain, misalkan fiber optic agar pengiriman sinyal lebih cepat.
Menggunakan Amplifier Atau Repeater
Dengan menggunakan amplifier atau repeater untuk memperkuat sinyal pada area tertentu. Ini juga bisa dilakukan di gedung dengan Tingkat banyak sehingga pembagian sinyal WiFi jadi lebih merata.
Dalam melakukan transfer data atau sinyal diperlukan media transmisi yang berupa kabel atau nirkabel. Setiap tipe mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pada penerapan penggunaan media transmisi baik dengan kabel atau wireless sering dijumpai gangguan. Dengan demikian bisa menerapkan sejumlah tips, termasuk memperkuat sinyal dengan amplifier atau mengganti dengan media lain.