Bagaimana Cara Kerja Kipas Angin Beserta Komponennya?

Pada dasarnya, prinsip kerja kipas angin adalah dengan mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik melalui medan magnet yang akan membuat baling-baling kipas angin berputar. Hal tersebut dapat dipadankan dengan motor listrik yang mempunyai kumparan besi pada bagiannya yang bergerak, dan juga sepasang magnet U pada bagiannya yang diam.

Saat listrik dialirkan pada kipas, listrik akan masuk ke dalam kapasitor. Lalu, kapasitor akan mengalirkan energi yang sangat tinggi pada lilitan kawat (stator wind). Dari situ, medan magnet yang berputar akan tercipta, dan baling-baling kipas akan berputar sesuai dengan arah putaran medan magnet tadi.

Pada artikel kali ini, kita akan mengupas lebih detail lagi mengenai cara kerja kipas angin. Jika ingin tahu lebih lanjut, maka simaklah ulasan berikut ini.

6 Cara Kerja Kipas Angin

cara kerja kipas angin
Ilustrasi cara kerja kipas angin

Meskipun memiliki beberapa jenis, namun cara kerja semua kipas angin sebenarnya sama, yang membedakan hanyalah posisi penempatannya saja. Karena pada dasarnya semua kipas angin bekerja dengan menggerakkan udara yang berada di sekitar kipas.

Berikut ini adalah jenis Kipas angin yang sering ditemui: Kipas Angin Meja (Desk Fan), Kipas Angin Duduk (Box Fan), Kipas Angin Berdiri (Stand Fan), Kipas Langit-langit (Ceiling Fan), dan Kipas Dinding (Exhaust Fan)

Berikut urutan prinsip cara kerja kipas angin:

  • Kipas angin memiliki suatu motor listrik yang terhubung pada baling-baling kipas dengan menggunakan poros. Motor listrik inilah yang berfungsi dalam mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
  • Motor listrik dapat bergerak setelah mendapatkan aliran listrik dari kapasitor. Setelah aliran listrik sampai pada motor, aliran listrik akan mempenetrasi lilitan kawat yang melilit dasar logam.
  • Setelah aliran listrik melewati lilitan kawat, maka medan magnet akan tercipta yang menghasilkan gaya dengan gerakan yang searah dengan jarum jam. Dengan begitu, energi listrik sudah benar-benar terkonversi menjadi energi mekanik.
  • Motor listrik juga berfungsi dalam menjalankan poros dan menggerakkan baling-baling kipas sesuai dengan kecepatan yang sudah disetel. Jumlah baling-baling dan kecepatan rpm nya bervariasi tergantung pada jenis dan merk kipas nya.
  • Kipas angin sendiri sebenarnya tidak bekerja dengan mendinginkan angin/udara, yang justru malah menghangatkan udara berkat pemanasan motor listrik saat sedang digunakan. Lalu, angin yang dihasilkan oleh kipas akan membuat keringat kita menguap lebih cepat, yang mana akan terasa menyejukkan tubuh.
  • Kipas angin dapat membuat penguapan keringat lebih cepat dengan menghembuskan udara di sekitar ruangan. Hal itu juga yang membuat rasa panas pada tubuh berkurang. Semakin banyak keringat yang menguap, maka tubuh kita juga akan terasa semakin sejuk.
Baca Juga:  Ukuran Dioda, Pengertian dan Jenisnya Lengkap

Oleh karena itu kipas angin tidak akan terasa menyejukkan jika udara di sekitarnya memiliki suhu yang mirip dengan suhu tubuh kita dan memiliki kelembaban yang tinggi.

Semua hal itu menunjukkan bahwa kipas angin bekerja langsung pada tubuh, bukan dengan mengubah suhu udara seperti AC. Tentu akan sangat sia-sia untuk membiarkan kipas angin terus menyala saat suhu udara sedang panas dan tidak ada orang yang berada di ruangan tersebut.

Komponen Kipas Angin

komponen kipas angin
Gambaran komponen kipas angin

Sesudah mengetahui bagaimana cara kerja kipas angin, maka ada baiknya untuk mempelajari juga komponen kipas angin. Kinerja kipas angin sangat bergantung pada komponen-komponennya dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah komponen-komponen penting kipas angin beserta fungsinya:

1. Motor Listrik

Motor listrik merupakan komponen utama pada kipas. Bagian inilah yang berfungsi dalam menggerakkan baling-baling kipas dengan asupan aliran listrik yang diterima dari kapasitor.

2. Kapasitor

Kapasitor berfungsi dalam menyimpan arus listrik yang berguna dalam menggerakkan baling-baling kipas. Kapasitor meningkatkan torsi motor kipas yang memungkinkan motor berputar dengan cepat.

Kapasitor akan tetap berada dalam sirkuit sampai kipas mencapai kecepatan yang sudah ditentukan. Setelah kecepatan melampaui 75% dari kecepatan maksimal kipas, maka kapasitor akan langsung terputus dari aliran listrik.

Kapasitor biasanya memiliki ukuran antara 1,5 μF hingga 3 μF.

3. Poros

Poros adalah suatu batang logam yang sebagian besar terbuat dari baja ringan. Komponen ini terhubung dari langit-langit sampai housing (bagian terluar) pada kipas. Poros juga berperan dalam menyalurkan arus listrik ke lilitan kawat.

4. Lilitan Kawat

Lilitan kawat bisa juga disebut sebagai penghantar pada struktur non-penghampar seperti kumparan. Lilitan ini memiliki resistensi yang sangat rendah. Fungsi utama komponen ini adalah untuk mengubah arus listrik menjadi medan magnet.

Baca Juga:  Motor Servo: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Jenisnya

5. Baling-baling

baling baling kipas angin
Ilustrasi baling kipas angin

Baling-baling atau bilah kipas memiliki fungsi dalam menghisap angin dari luar lalu menghembuskannya kembali dalam arah yang berlawanan. Biasanya baling-baling pada kipas angin terbuat dari kipas atau bahan ringan lainnya supaya bisa berputar dengan mudah.

6. Pelindung

Semua kipas (selain ceiling fan) pasti pelindung berupa kisi-kisi atau teralis yang berbahan dasar kawat. Fungsi dari teralis adalah untuk melindungi baling-baling dari gesekan benda dari luar.

7. Cover Mesin

ilustrasi cover mesin
Ilustrasi cover mesin

Cover mesin berfungsi dalam melindungi sekaligus sebagai tempat dudukan motor listrik. Cover mesin pada umumnya terbuat dari bahan yang isolator terhadap panas.

8. Kontrol Panel

Kontrol panel merupakan serangkaian tombol-tombol yang berfungsi dalam mengoperasikan kipas angin. Tombol-tombol tersebut biasanya berupa tombol power, pengatur kecepatan, pengatur swing/putaran, dan juga timer.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment