Cara Kerja Motor DC: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Komponen Di dalamnya

Jika Anda ingin memahami lebih lanjut mengenai cara kerja motor DC, maka wajib untuk menyimak ulasan pada artikel ini hingga selesai. Istilah dari DC Motor pastinya sudah tidak asing terutama bagi yang bergerak di bidang kelistrikan.

Secara umum, motor DC merupakan sebuah perangkat dimana mampu mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan. Keberadaannya juga biasa dikenal dengan sebutan motor arus searah dimana mempunyai dua terminal.

Penggunaannya biasanya untuk berbagai perangkat elektronik dan listrik dimana menggunakan sumber listrik DC mulai dari kipas DC, vibrator ponsel dan lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, maka silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu Motor DC

Apa itu Motor DC

Sebelum mengetahui pembahasan lebih detail, maka harus mengetahui bagaimana pengertian motor DC terlebih dahulu. Jadi ini adalah jenis arus searah atau direct current. Jadi pada DC motor, maka daya yang dihasilkan akan diubah menjadi energi mekanik berupa putaran atau gerak.

Sesuai dengan namanya, jenis motor ini mempunyai dua terminal serta membutuhkan arus searah (DC) agar bisa menggerakkannya. Di samping itu juga mempunyai kemampuan menghasilkan sejumlah putaran per menit atau dikenal dengan RPM serta berputar searah atau berlawanan arah jarum jam.

Komponen ini juga mempunyai berbagai ukuran dan kecepatan, tetapi secara umum kecepatan yang dihadirkan adanya 3000 rpm hingga 8000 rpm. Sedangkan untuk tegangan operasinya berkisar antara 1,5 V hingga 2 V.

Apabila tegangan yang diberikan pada DC lebih rendah dibandingkan tegangan kerja maka akan membuat kecepatan putaran motor lebih lambat. Sedangkan tegangan lebih tinggi daripada tegangan kerja membuat komponen bisa berjalan dengan cepat.

Ketika mesin DC berputar tanpa beban, maka hanya terdapat sedikit arus listrik atau daya yang digunakan. Lain halnya saat diberikan beban, maka jumlah arus yang digunakan akan meningkat hingga mencapai ratusan persen hingga 1000 persen atau lebih.

Baca Juga:  Apa itu Transformator: Pengertian, Bagian, Jenis, Fungsi, Prinsip Kerja, dan Rumus Perhitungannya

Ini menjadi alasan mengapa sejumlah pabrikan dari motor ini menyematkan adanya stall current pada motor DC. Dimana maksud dari stall current merupakan arus ketika poros motor berhenti karena mengalami beban maksimal.

Cara Kerja Motor DC

Adapun cara kerja motor DC adalah komponen ini mempunyai dua bagian utama yakni stator dan rotor. Dimana stator menjadi bagian motor yang tidak bisa berputar serta terdiri dari rangka dan gulungan medan.

Sedangkan untuk rotor merupakan bagian yang bisa berputar dan terdiri dari belitan jangkar. Kedua bagian utama tersebut bisa dibagi menjadi beberapa komponen penting meliputi yoke, kutub, kumparan medan magnet, sakelar, armature coil hingga sikat.

Pada prinsipnya, motor ini memanfaatkan fenomena elektromagnetik agar bisa bergerak. Jika terdapat arus dialirkan di bagian kumparan, maka permukaan kumparan akan menghadap ke bagian utara dan bergerak menuju ke kutub selatan magnet ataupun sebaliknya.

Pada kondisi tersebut, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan atau kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara, maka akan mengakibatkan adanya gaya tarik-menarik dimana mengakibatkan gerakan kumparan berhenti.

Untuk lebih jelasnya terkait dengan cara kerja dari motor tersebut, maka Anda bisa menyimak penjelasannya di bawah ini.

  • Pertama arus DC yang terdapat pada rangkaian akan dialirkan agar menuju ke kumparan. Lalu, medan magnet yang tercipta akan langsung menghasilkan torsi yang nantinya bisa memutar motor.
  • Sesudah terjadi torsi, komutator kemudian akan bekerja dengan cara menjaga putaran motor listrik agar bisa selalu menghasilkan arus searah
  • Sehingga pada alat ini, armature yang dihasilkan oleh medan magnet akan berputar secara searah sehingga dapat menghasilkan gaya mekanik.

Melalui prinsip kerja di atas, maka tidak heran apabila jenis motor tersebut dikenal sebagai perangkat elektromekanis. Sebab pada dasarnya perangkat tersebut memanfaatkan medan magnet dan konduktor agar bisa bekerja.

Baca Juga:  10 Perangkat Output Komputer dan Fungsinya

Fungsi

Fungsi motor DC sendiri ternyata cukup beragam dan juga mempunyai peran cukup penting. Tidak heran walaupun menjadi komponen kecil, tetapi sering dimanfaatkan terutama untuk peralatan rumah tangga. Adapun fungsi dari arus listrik searah ini diantaranya adalah:

  • Motor yang menggunakan arus searah sering diaplikasikan pada penggerak pintur putar
  • Diaplikasikan pada rangkaian robot sederhana
  • Arus searah ini juga sering digunakan sebagai penggerak pada berbagai komponen elektronika. Misalnya saja seperti vibrator ponsel, kipas, baling-baling, alat bor ataupun sejenisnya.

Jenis-jenis

Motor DC adalah salah satu komponen penting dan keberadaannya ternyata mempunyai dua jenis utama. Yakni berdasarkan catu daya pada komponennya, untuk lebih jelasnya berikut jenis-jenis dari motor DC tersebut.

  1. Motor DC Dengan Sumber Tenaga Sendiri

Adapun jenis motor listrik searah yang pertama adalah menggunakan catu daya sendiri. Adapun untuk kategori ini juga dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah.

  • Tipe shunt : untuk tipe ini terdapat lilitan medan terhubung dengan metode paralel serta mempunyai suplai sama dengan bagian belitan jangkar. Walaupun ditenagai dari sumber daya yang sama, susunan dari jenis arus serta jangkar dibangkitkan dengan cara beda.
  • Tipe Seri : merupakan tipe arus listrik searah tegangan sendiri dimana lilitan jangkar dan lilitan medan dihubungkan secara seri dengan catu daya. Pada jenis motor DC ini, arus bergerak dengan arah sama ketika masuk ke dalam rangkaian.
  • Tipe kombinasi : disebut dengan tipe kombinasi karena terdiri dari rangkaian shunt dan seri. Jadi keberadaan rangkaiannya jauh lebih kompleks dibandingkan dengan sebelumnya.

Komponen yang Terdapat Pada Motor DC

Komponen Yang Terdapat Pada Motor DC

Sesudah membahas pengertian, cara kerja, fungsi dan jenisnya maka berikutnya adalah bagian-bagian motor dc. Dimana agar bisa bekerja dengan baik, maka perangkat tersebut terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah:

Baca Juga:  Fungsi Thermostat Kulkas dan Cara Kerjanya Lengkap

Rotor

Rotor adalah bagian yang cukup penting karena berfungsi sebagai alat gerak kinetik, terutama pada saat ada tegangan mengalir pada rangkaian. Di dalam rotor juga terdapat sejumlah komponen tambahan seperti poros, inti jangkar, sikat komutator serta belitan armature.

Stator

Komponen berikutnya adalah stator dimana merupakan komponen yang tidak bergerak. Kendati demikian, keberadaan dari stator juga mempunyai peran penting untuk membuat rotor tetap berputar dengan cara menghasilkan medan magnet di sekitar rotor.

Brush

Komponen motor DC selanjutnya adalah brush dimana berada di dalam komutator dan berfungsi sebagai pengantar arus listrik menuju ke rotor. Brush biasanya tersusun dari material graphite atau karbon.

Commutator

Ini merupakan komponen dimana berasal dari slip ring dimana akan dipotong menjadi beberapa bagian. Fungsi utamanya adalah buat mengalirkan energi arus listrik menuju ke belitan armature.

Komponen Lainnya

Belitan Armature, Frame atu Yoke, Belitan Medan dan Pole.

Keberadaan dari motor ini juga mempunyai kelebihan seperti torsi besar serta dapat dikendalikan, performa bagus hingga sistem kontrol bagus. Karena itulah keberadaannya banyak diaplikasikan pada berbagai perangkat elektronik.

Kendati mempunyai ukuran yang cukup kecil, tetapi motor ini mempunyai peran penting terutama pada kehidupan sehari-hari. Sudah memahami pengertian, jenis dan cara kerja motor DC ini bukan?

Bagikan Postingan:

Leave a Comment