Mengenal Fungsi dan Cara Kerja Dioda Alternator

Dioda atau dalam bentuk bakunya disebut diode, merupakan bagian dari komponen elektronika aktif dibuat dari bahan semi konduktor. Komponen ini bermacam-macam jenisnya, salah satunya apa fungsi dan cara kerja dioda alternator.

Alternator mobil sendiri termasuk komponen vital untuk kendaraan roda empat, dimana salah satu komponen di dalamnya adalah dioda. Langsung saja berikut penjelasan lengkap terkait peran dioda pada alternator kendaraan.

Apa itu Dioda Alternator?

Apa itu alternator

Dioda alternator merupakan dioda penyearah yang diperuntukkan bagi dinamo alternator, dan umumnya komponen ini dapat ditemukan di bagian alternator mobil serta mesin genset.

Bahan utama pembentuk dioda adalah silikon dimana merupakan salah satu bahan semikonduktor, sehingga komponen elektronika ini termasuk ke dalam golongan semikonduktor.

Alternator atau dinamo alternator, adalah komponen penghasil arus listrik dengan mekanisme perubahan energi gerak menjadi listrik. Perubahan energi gerak ke listrik tersebut dilakukan kumparan yang terdapat di alternator.

Jenis arus listrik yang dihasilkan dari alternator umumnya berupa arus DC atau bolak balik. Sehingga untuk dapat mengubah arus AC menjadi DC diperlukan dioda penyearah atau rectifier.

Fungsinya pada Mobil

Fungsi dan cara kerja dioda alternator

Sejatinya dioda pada dinamo alternator adalah jenis dioda penyearah biasa yang dapat ditemukan di sirkuit adaptor tegangan, perbedaannya hanyalah untuk jenis ini umumnya memiliki ampere besar. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyearah arus listrik yang dikeluarkan oleh kumparan alternator.

Jenis yang digunakan adalah dioda penyearah, nilai maksimum arusnya sangat tinggi bahkan mencapai puluhan ampere. Sehingga berkat adanya dioda alternator ini, kebutuhan akan listrik DC untuk mengisi baterai serta sistem kelistrikan mobil bisa terpenuhi dengan baik.

Sementara alternator konvensional memiliki 3 buah dioda negatif dan 3 buah positif, sehingga ketika ditotal seluruhnya ada 6 buah. Arus yang didapatkan dari kumparan stator nantinya akan dialirkan dari diode holder di kumparan positif.

Baca Juga:  Cara Menghitung Resistor 4 Warna yang Paling Mudah untuk Dipraktekkan

Selama proses penyearahan berlangsung dioda akan menghasilkan panas, lalu plat dudukan nantinya akan menghantarkan panas sehingga mencegah dioda agar tidak overheat.

Cara Kerjanya

Diode memiliki karakteristik tersendiri, dimana komponen ini akan meneruskan arus untuk setengah siklus saja. Arus listrik AC adalah jenis arus bolak balik untuk satu siklus.

Pada grafik kurva jenis arus listrik tersebut digambarkan memiliki dua puncak, dimana setengah siklus puncaknya mengarah ke atas lalu setengah siklusnya mengarah ke bawah.

Saat kumparan alternator dengan arus listrik AC melewati dioda, maka komponen tersebut hanya bisa melewatkan setengah siklus saja dari arus listrik AC yang dihasilkan tersebut. Sementara untuk setengah siklus lainnya tidak akan mengalir.

Selanjutnya perhatikan gambar berikut. Dari gambar tersebut terlihat 6 buah dioda, dioda negatif dan positif yang terpasang secara seri. Sehingga terlihat 3 pasang komponen yang dipasang secara seri.

Bagian kaki pada kutub negatif digabungkan menjadi satu, lalu dihubungkan dengan massa. Sementara untuk kaki katoda di kutub positif juga disatukan lalu dihubungkan dengan terminal B. Bagian ujung kumparan stator disambungkan di bagian tengah di antara dioda yang terhubung secara seri tersebut.

Cara Pemasangan Dioda

Dalam cara pasang dioda, hal yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan kutub atau polaritas dioda. Pasalnya ketika terjadi kesalahan dalam pemasangan kutub, dapat berakibat pada dioda yang terbakar atau mati.

Kesalahan instalasi di alternator bisa menyebabkan terbaliknya polaritas tegangan, sehingga bisa menyebabkan kerusakan di dalam komponen atau modul kelistrikan kendaraan.

Untuk itu cara tepat pemasangan dioda pada alternator adalah dengan cara menghubungkan kutub negatif dengan output kumparan alternator. Sehingga nantinya yang akan keluar adalah tegangan listrik polaritas positif.

Baca Juga:  Jenis Skema Power Supply 12V dan 15V

Fungsi Dioda Lainnya

Selain berperan sebagai penyearah arus listrik, dioda juga memiliki fungsi lain yang perlu diketahui diantaranya :

Sebagai Indikator

Alat ini juga bisa digunakan sebagai indikator, dan dapat diterapkan ketika menggunakan LED. Contohnya untuk indikator angka pada kalkulator, memerlukan LED yang mana disusun sesuai dengan peraga sevent segment.

Penyetabil Tegangan

Selain itu diode juga dapat berfungsi sebagai penyetabil tegangan. Fungsi ini mirip dengan yang diterapkan untuk jenis diode zener, dimana dapat memanipulasi tegangan bolak balik atau sinyal AC agar bisa mendekati hasil tegangan searah atau tegangan DC baterai.

Sebagai Sakelar

Fungsi lainnya adalah sebagai sakelar, penggunaannya untuk photo dioda sambungan P-N seperti sakelar dari rangkaian penggerak motor guna menarik pintu garasi.

Apa Itu Alternator?

Selain mengetahui fungsi dan cara kerja dioda alternator, ketahui apa itu alternator. Dinamo atau biasa disebut dengan alternator, adalah sebuah peralatan pembangkit listrik yang disematkan di setiap kendaraan bermotor tak terkecuali mobil. Setiap kendaraan memerlukan listrik, dimana merupakan komponen vital bagi kendaraan.

Peran dinamo sebagai alat pembangkit listrik untuk komponen kendaraan yang memerlukan listrik contohnya tape mobil, AC, lampu, hingga wiper. Pasalnya tak jarang yang belum mengerti jika sumber kelistrikan tidak hanya berasal dari aki, namun juga dari dinamo.

Ketika ditemukan permasalahan, pasti banyak pemilik mobil mengira jika aki lah masalahnya. Faktanya, dinamo berperan penting menyuplai listrik ke seluruh komponen mobil.

Sehingga fungsi utama peralatan ini yakni mengubah energi kinetis menjadi energi listrik, dan menjalankan peran penting saat kendaraan dalam kondisi hidup.

Komponen Alternator

Cara kerja dioda alternator

Agar bisa menunjang perubahan energi kinetis menjadi listrik, dinamo memiliki beberapa komponen pendukung agar kinerjanya bisa berjalan optimal.

Baca Juga:  Pengertian Light Dependent Resistor (LDR), Karakteristik, Fungsi, Cara kerja, dan Cara Pengukurannya

Pulley

Pulley berbentuk seperti roda dan dihubungkan dengan suatu belt. Keterkaitan antara dua alat tersebut yang membuat pulley dapat berputar serta memutar rotor oil di bagian dalam.

Cover

Cover adalah bagian pembangkit listrik, berbentuk layaknya lubang serta memiliki fungsi tersendiri. Bagian ini berperan penting sebagai alat pendingin guna mencegah mesin mengalami rusak, overheat, atau terbakar.

Regulator

Berkat regulator, tegangan yang dihasilkan dari pembangkit listrik akan tetap stabil meskipun rpm mobil melonjak dengan cepat. Selain itu regulator juga memainkan peran penting agar mesin tidak cepat rusak akibat dari tegangan listrik turun naik.

Bearing

Adalah tumpuan dari ujung rotor coil untuk berputar, dan berjumlah lebih dari satu.

Rotor Air

Berbentuk gulungan, rotor air memiliki fungsi mengubah energi magnet menjadi listrik. Energi listrik yang dihasilkan rotor air akan diolah lalu disalurkan ke brush serta dioda.

Dioda

Alat ini mengubah arus searah yang dialirkan ke komponen kelistrikan, karena tegangan dari alternator umumnya adalah arus bolak balik.

Ciri-ciri Alternator Rusak

Terdapat beberapa tanda ketika alternator mengalami kerusakan, diantaranya :

  • Overcharge atau overcast, karena kelebihan pasokan listrik juga bisa membuat alat ini mudah rusak.
  • Aki yang baru dibeli tidak dapat menyalakan mobil, disebabkan tegangan output di bagian alternator telah berkurang.
  • Lampu indikator merujuk pada aki menyala ketika menghidupkan mobil.
  • Alternator mengeluarkan bunyi keras, karena rectifier alternator rusak atau putus.

Fungsi dan cara kerja dioda altenator adalah sebagai penyearah arus listrik yang dikeluarkan oleh kumparan alternator. Cara kerjanya pun memiliki karakteristik tersendiri, karena alat ini hanya akan meneruskan arus listrik setengah siklus saja.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment