Jenis-Jenis Saklar Listrik dan Fungsinya

MADENGINER.COM – Saklar merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam rangkaian listrik. Maka dari itu, kalian perlu mengetahui jenis-jenis saklar listrik beserta fungsinya.

Fungsi dari saklar adalah untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Saklar memang identik dengan lampu, tapi saklar juga digunakan pada peralatan elektronik lainnya.

Jenis-jenis saklar sangatlah beragam. Masing-masing memiliki peruntukannya sendiri. Misalnya untuk keperluan instalasi penerangan perlu saklar A dan untuk kipas angin diperlukan saklar B.

Secara umum, jenis saklar dibagi menjadi dua yaitu saklar mekanis dan saklar elektronik. Perbedaan keduanya ada di cara mengaktifkan tombol on-off pada saklar tersebut.

Tapi, saklar juga bisa dibagi lagi berdasarkan jumlah kontak hubung atau kondisi yang dimiliki, yaitu kondisi pole dan throw.

Jadi, apa saja jenis-jenis saklar yang umum ditemukan di peralatan elektronik beserta perbedaannya? Pastikan untuk simak artikel ini sampai habis, ya!

Jenis-Jenis Saklar Berdasarkan Gerakannya

Jika melihat dari cara geraknya, saklar dibagi menjadi 9 jenis. Berikut adalah jenis-jenis saklar berdasarkan cara gerakannya.

1. Saklar Tombol Dorong (Push Button Switch)

Jenis saklar push button
Push Button Switch

Jenis saklar ini dapat menghubungkan dan memutus aliran listrik dengan cara menekan tombolnya dan saklar akan berada di posisi on. Ketika pengguna melepas tombolnya, maka saklar akan berada di posisi off.

Push button switch banyak digunakan pada benda seperti relay, buzzer, dan LED. Oh ya, ada jenis dari push button switch yang dapat dioperasikan dengan software atau coding, lho.

2. Saklar Pengalih (Toggle Switch)

Jenis saklar toggle switch
Toggle Switch

Toggle switch dapat dioperasikan menggunakan tuas, gagang mekanis, atau mekanisme goyang yang ada pada saklar dengan cara didorong ke atas atau ke bawah. 

Umumnya, toggle switch digunakan sebagai saklar pada panel hubung lampu dan sejenisnya. Saklar ini juga tersedia dalam berbagai ukuran dan jumlah kontak hubungnya.

Baca Juga:  Jenis Skema Power Supply 12V dan 15V

3. Saklar Pemilih (Selector Switch)

Fungsi Selector Switch
Selector Switch

Selanjutnya adalah selector switch atau saklar pemilih. Cara mengoperasikan saklar ini adalah dengan memutar saklar ke titik atau kontak yang diinginkan.

Saklar ini biasa disebut juga dengan rotary switch karena memiliki knob yang dapat diputar sesuai keinginan pengguna. 

Jenis selector switch biasa digunakan pada alat ukur listrik seperti multitester, AVO meter, atau yang paling umum adalah pada kipas angin, blender, dan kunci kontak pada mobil atau motor.

4. Flow Switch (FL)

Saklar flow
Flow Switch

Jenis saklar ini biasanya berfungsi untuk mendeteksi perubahan gas atau aliran cairan dalam pipa. Jadi, ketika tidak ada aliran dalam pipa secara otomatis tuas atau piston pada FL tidak bergerak.

Flow switch bekerja dengan prinsip tekanan, maka dari itu ketika ada aliran gas atau cairan dalam pipa secara otomatis tuas atau piston bisa bergerak dan kontak berubah. Sehingga dapat menyambungkan rangkaian listrik kembali.

5. Float Switch (FS)

Controller switch saklar listrik
Floating Switch

Mirip seperti flow switch, float switch adalah jenis saklar diskrit untuk mengontrol level permukaan cairan pada tangki.

Jadi, saklar akan berubah ke posisi on tergantung seberapa tinggi cairan yang ada di dalam tangki sampai bisa memicu perubahan kontak saklar.

Biasanya, float switch terbagi menjadi dua jenis yaitu jenis horizontal dan juga vertikal.

6. Saklar Pembatas (Limit Switch)

Jenis saklar limir switch
Limit Switch

Untuk kebutuhan otomatisasi mesin-mesin industri atau pabrik, limit switch adalah jenis saklar yang umum ditemukan.

Limit switch biasanya terdiri dari aktuator dan tuas yang secara mekanis tersambung dengan sekelompok kontak.

Ketika ada benda yang bersentuhan dengan aktuator, maka saklar ini akan mengoperasikan kontaknya untuk menghubungkan atau memutus aliran listrik.

Maka dari itu, biasanya saklar ini digunakan untuk mengendalikan keamanan mesin yaitu sebagai sistem pengendali, penguncian, ataupun menghitung objek yang melewati suatu titik.

Baca Juga:  Pengertian dan Cara Kerja Sensor Ultrasonik Serta Bagiannya

7. Saklar Suhu (Temperature Switch)

Jenis saklar temperature switch
Temperature Switch

Seperti namanya, saklar suhu akan bekerja jika terjadi perubahan temperatur pada suatu benda. Temperature switch disebut juga sebagai thermostat.

Saklar suhu biasanya tersusun atas komponen kontak dan bagian toggle atau switch (piston atau diafragma) yang bisa bergerak ketika ada tekanan atau perubahan suhu.

Jadi, ketika terjadi pergeseran pada bagian piston atau diafragma, kontak dapat berubah ke posisi on atau off tergantung seberapa besar tekanannya.

Tekanan bisa terjadi ketika adanya pemuaian dalam chamber yang terdiri dari tabung kapiler dan silinder. Cairan di dalamnya mengandung koefisiensi temperatur yang tinggi.

Sehingga ketika silinder memanar, cairan akan memuai dan memberikan tekanan pada seluruh lapisan penutup chamber.

8. Saklar Mekanik (Mechanical Switch)

SAKLAR LAMPU BROCO 1 | SIPLah
Mechanical Switch

Mechanical switch atau saklar mekanik biasanya digunakan untuk otomatisasi dan proteksi rangkaian. Jadi fungsinya mirip seperti saklar pembatas.

Tapi perbedaannya terletak pada bagaimana kontak bisa berubah, yaitu saat terjadi perubahan parameter posisi, tekanan, atau temperatur. Ketika terjadi perubahan tersebut, maka kontak bisa berubah ke posisi on atau off.

Contoh penggunaan saklar mekanik pada kehidupan sehari-hari adalah pada rice cooker atau pemanggang roti.

9. Saklar Tekanan (Pressure Switch)

Jenis-jenis saklar
Pressure Switch

Sesuai dengan namanya, saklar ini akan bekerja tergantung dari tekanan yang dihasilkan oleh suatu perangkat.

Pressure switch akan bekerja ketika ada perubahan tekanan yang berasal dari air, udara, atau fluida lainnya.

Baca Juga: 7 Komponen Dasar Elektronika Yang Perlu Diketahui Bagi Pemula

Jenis-Jenis Saklar Berdasarkan Jumlah Kontak yang Dimiliki

Simbol-simbol gambar mengenai macam-macam pole dan throw
Jenis-jenis Saklar Berdasarkan Jumlah Kontak

Berikut adalah pembagian jenis saklar berdasarkan jumlah kontak atau kondisi yang dimiliki, simak!

1. Single Pole Single Throw (SPST)

Biasa disebut juga sebagai saklar tunggal, jenis ini hanya memiliki satu kontak dan satu toggle. Penerapan saklar ini biasanya ada pada saklar untuk menyalakan 1 lampu atau satu benda.

Baca Juga:  Informasi Frekuensi Mola TV KU Band Terbaru

2. Single Pole Double Throw (SPDT)

SPDT yang memiliki nama lain saklar seri atau deret ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan dua buah lampu secara bergantian. Maka dari itu biasanya terdapat dua tombol dan dua kontak pada jenis saklar ini.

3. Double Pole Single Throw (DPST)

Double pole single throw disebut juga sebagai saklar tukar atau hotel karena peruntukannya adalah ketika ingin menyalakan satu lampu dari dua tempat yang berbeda. Biasanya sesuai namanya saklar ini digunakan di hotel atau bangunan yang cukup besar.

4. Double Pole Double Throw (DPDT)

Saklar jenis ini memiliki dua kontak hubung dari dua kondisi yang bisa diharapkan. Umumnya saklar ini memiliki enam terminal yang terdiri dari dua kontak input dan 4 kontak output.

Cara kerjanya mirip seperti SPDT yang dibagi menjadi dua, tapi bekerja dalam operasi yang sama dan saling berhubungan.

5. Three Pole Double Throw (TPDT)

Jenis TPDT memiliki 3 kontak yang bisa terhubung pada 2 lampu atau 2 kondisi. Contoh penerapannya ada pada instalasi tenaga listrik pada motor listrik.

6. Single Pole Six Throw (SP6T)

Contoh dari SP6T adalah rotary switch atau saklar pemilih yang bisa memiliki beberapa kontak sekaligus. Di mana ada 1 kontak hubung untuk 6 kondisi.

Penerapan dari SP6T yang paling umum bisa ditemukan pada saklar kipas angin dan blender.

Baca Juga: 14 Nama Peralatan Untuk Instalasi Listrik Dan Fungsinya

Demikian penjelasan dari kami mengenai jenis-jenis saklar yang umum ditemukan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan sampai jumpa di artikel-artikel lainnya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment