Satuan Daya dalam Listrik, Konversi, Rumus & Contoh Soalnya

Satuan daya termasuk salah satu materi fisika yang pernah diajarkan pada saat duduk di bangku sekolah. Sampai saat ini, Satuan Internasional (SI) dari daya adalah Watt (W) dan Joule/second (J/s). Namun, jika dibandingkan dengan J/s, W lebih sering dipakai pada beberapa perhitungan.

Nama Watt pada satuan ini sendiri berasal dari nama seorang ilmuwan yang menemukan mesin uap pada zamannya, yaitu James Watt. Satuan Watt termasuk jenis satuan yang paling sering didengar dan dilihat oleh banyak orang, karena satuan ini terdapat pada berbagai macam alat listrik.

Mulai dari mesin cuci, kulkas, lampu, hingga alat-alat yang menggunakan listrik lainnya memakai satuan Watt untuk menghitung satuannya. Untuk mengenal tentang satuan dari daya listrik ini secara lebih jauh lagi, Anda bisa menyimak isi artikel ini dari awal hingga akhir!

Satuan Daya ListrikSatuan Daya Listrik

 

Sebelum membahas tentang satuan dari daya listrik, perlu banyak orang tahu bahwa sebenarnya satuan dari daya tersebut dapat dikonversi menjadi beberapa satuan lain yang berbeda.

Sebagai contoh, jika daya yang dikeluarkan lebih besar, maka satuannya bisa dikonversi menjadi KiloWatt (KW).

Bahkan, ada juga beberapa momen yang mengharuskan untuk mengkonversi satuan tersebut menjadi MegaWatt (MW), karena daya yang dikeluarkan sudah terlalu besar. Dengan melakukan konversi satuan seperti ini, para ahli bisa lebih mudah untuk menghitungnya.

Selain itu, di awal artikel kami sempat mengatakan bahwa Joule/second (J/s) juga termasuk Satuan Internasional (SI) dari daya. Daya yang berukuran 1 joule dapat disetarakan dengan 1 Watt/second joule. Sedangkan 750 Watt akan setara dengan 1 hp atau 1 pk.

Karena daya dapat diartikan sebagai jumlah energi yang dikirim atau diantar untuk menjalankan fungsi dari sebuah benda, jadi satuan watt juga bisa diartikan sebagai tingkat kecepatan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Maka dari itu, jenis satuan ini juga sering disebut sebagai kekuatan.

Baca Juga:  Mengenal Jenis-Jenis Resistor dan Fungsinya Secara Lengkap

Rumus Satuan Daya beserta Keterangannya

Setiap satuan pasti memiliki rumus dan cara menghitung yang berbeda, tidak terkecuali satuan dari daya listrik ini. Jika Watt sering ditulis dengan lambang W, untuk daya akan disimbolkan dengan huruf P. Lambang-lambang ini harus Anda ingat dengan baik, agar tidak salah saat menghitungnya.

Di dalam ilmu fisika, daya dapat dihitung menggunakan rumus yang berbeda dengan rumus daya listrik. Jadi, sebelum membahas tentang rumus satuan daya, kami akan membahas tentang rumus dalam ilmu fisikanya terlebih dahulu, yaitu:

1. Rumus Daya dalam Ilmu Fisika

Rumus Daya dalam Ilmu Fisika

Umumnya, daya dalam ilmu fisika dapat dihitung dari suatu usaha yang akan atau sudah dilakukan. Untuk menghitung satuan dari daya tersebut, gunakan rumus yang ada di bawah ini:

P = W/t atau P = (F.s)/t = F.V

Bagi orang-orang yang belum pernah mempelajari tentang rumus daya dalam ilmu fisika, simbol tersebut mungkin terdengar sangat asing. Untuk itu, kami juga akan membagikan keterangan dari simbol-simbol tersebut:

P = Daya (bisa dalam satuan Watt ataupun Joule/second)

W = Usaha (satuan Joule)

t = Waktu (satuan second)

F = Gaya (N)

s = Jarak (satuan meter)

2. Rumus Daya dalam Bidang Kelistrikan

Rumus Daya dalam Bidang Kelistrikan

Tidak sama seperti cara menghitung daya dalam ilmu fisika, daya listrik harus dihitung dengan rumus yang berbeda. Sebab, daya dalam ilmu fisika dan ilmu kelistrikan tidaklah sama. Lalu, bagaimana rumus menghitung satuan daya dalam bidang kelistrikan? Berikut cara lengkapnya:

P = V x I

Bisa dilihat dari rumus tersebut bahwa simbol-simbol yang digunakan pun berbeda dengan sebelumnya. Untuk itu, Anda perlu mengetahui arti dari simbol-simbol ini juga, yaitu:

P = Daya (satuan Watt)

V = Tegangan (satuan Volt)

I = Arus (satuan Ampere)

Penerapan Daya untuk Kegiatan Sehari-hari

Penerapan Daya untuk Kegiatan Sehari-hari

Masih ada beberapa orang yang belum tahu bahwa sebenarnya PLN di seluruh wilayah Indonesia menggunakan daya listrik dengan satuan KiloWatt per Hour (kWh). Tentu satuan ini lebih besar dibanding satuan Watt. Jadi, cara perhitungannya pun cukup berbeda.

Baca Juga:  Frekuensi Satelit Telkom 4 MPEG 4 Dan MPEG 2

Sebagai contoh, rumah Anda memiliki daya listrik 1.300 kWh, maka Anda harus menghitung 1 kWh-nya terlebih dahulu dengan menggunakan cara:

1 kWh = 1 KW x 1 jam (hour)

1 kWh = 1000 Watt x 3600 detik (second)

1 kWh = 3,6 x 106 Joule

Setelah mengetahui jumlah daya listrik yang dipakai per satu jam tersebut, sekarang Anda bisa menghitungnya dengan jumlah daya listrik yang telah diberikan oleh pihak PLN.

Dengan begitu, jumlah daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari, sebulan, atau bahkan setahun bisa lebih mudah dihitung.

Contoh Soal dan Pembahasan Jawabannya

Contoh Soal dan Pembahasan Jawabannya

Sebelumnya kami sudah membahas tentang rumus perhitungan daya dalam ilmu fisika dan rumus perhitungan daya dalam ilmu kelistrikan, jadi di sini kami juga akan membagikan 2 contoh soal yang berbeda.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan jawaban dari beberapa contoh soal berikut ini:

1. Contoh Soal Perhitungan Daya Pemindahan Benda (Ilmu Fisika)

Selama 10 menit terakhir, Surya telah memindahkan meja makannya ke bagian sudut kanannya dengan usaha yang sebesar 1600 Joule. Lalu, berapa daya yang dikeluarkan Surya untuk melakukan aktivitas tersebut?

W = 1600 Joule

t = 10 menit = 600 detik

P = W/t

P = 1600 / 600

P = 2,67 Watt

Jadi, daya yang dikeluarkan Surya selama proses pemindahan meja makan tersebut adalah 2,67 Watt.

2. Contoh Soal Perhitungan Daya Hairdryer (Ilmu Kelistrikan)

Tia memiliki hairdryer yang tegangannya berukuran 200 volt dan arusnya sebesar 5 ampere. Setiap hari, Tia memakai hairdryer tersebut selama satu jam dan harus membayar dana yang sebesar Rp400,- per kWh.

Hitung berapa biaya yang harus dibayar Tia jika menggunakan hairdryer selama sebulan!

V = 200 volt

I = 5 ampere

1 bulan = 30 hari

P = V x I

P = 200 x 5

P = 1000 Watt

P = 1000/1000 = 1 KiloWatt

P = 1 KiloWatt x 30 jam (1 jam/bulan)

Baca Juga:  Pengertian Fungsi Cara Kerja Resistor PTC yang Benar

P = 30 kWh

Biaya penggunaan per bulan = 30 kWh x Rp400,-

Biaya penggunaan per bulan = Rp12.000,-

3. Contoh Soal Perhitungan Daya Percepatan Gravitasi (Ilmu Fisika)

Amal memiliki massa 60 kg dan menaiki tangga sekolahnya yang setinggi 10 meter. Aktivitas ini dilakukannya hanya dalam waktu 2 menit. Jika percepatan gravitasi yang berlaku adalah 10 m/s2, maka Amal dapat menghasilkan daya yang sebesar?

Massa = 60 kg

Tinggi = 10 meter

Gravitasi = 10 m/s2

W = 60 x 10 x 10

W = 6000 Joule

P = W/t

P = 6000/120

P = 50

Dapat dipastikan bahwa perhitungan satuan daya listrik dan fisika sangatlah berbeda. Jadi, Anda harus mengetahui perbedaan rumusnya dengan baik. Dengan begitu, Anda tidak akan salah lagi ketika harus mengerjakan soal yang berkaitan dengan hal ini.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment