Intensitas Cahaya: Lumen dan Lux

penerangan ialah kebutuhan penting dalam menjalankan  kegiatan sehari-hari, mulai dari rumah tangga, perkantoran, toko, pergudangan, logistik, hingga pabrik produksi. Tetapi penerangan perlu diperhatikan juga efektivitas dan efisiensinya guna mencapai keseimbangan antara biaya energi, biaya investasi, serta ROI (return on investment) yang didapatkan. Mungkin bagi perumahan hal ini kerap tidak terlalu diperhatikan, namun bagi fasilitas publik maupun industri

Saat membeli perlengkapan penjelasan baru, terdapat informasi mungkin sebagian orang masih bingung tentang istilah-istilah kata yang digunakan, yakni Lumen, Lux. Lux dan lumen tidalah sama. Lumen mengukur intensitas cahaya pada sumber cahaya, sedangkan Lux mengukur pada permukaan benda yang disinari.

Lumen

Lumen menunjukkan tingkat kecerahan pada sebuah asal cahaya; contohnya lampu. Semakin tinggi nilai Lumen sebuah lampu maka akan semakin jelas cahaya yang didapatkan lampu tadi.

Lumen di lampu yang dipergunakan sehari-hari, dapat disesuaikan menggunakan kegiatan dan  kebutuhan akan cerahnya cahaya. sebagai ilustrasi kebutuhan Lumen dari beberapa penelitian:

  • Ruang dapur memerlukan kurang lebih 300-400 Lumen, serta saat bekerja pada dapur secara efektif dibutuhkan sampai 800 Lumen
  • Ruang keluarga sekitar 400-500 Lumen
  • Ruang baca sekitar 400 Lumen
  • Kamar tidur 300 Lumen

1. Cara Menentukan Lampu

Jenis lampu serta watt dari lampu akan menjadi pengaruh terhadap tingkat kecerahan yang didapatkan oleh lampu tadi. Berikut gambaran perbandingan serta kaitan antara jenis lampu menggunakan watt yang diperlukan untuk membuat Lumen yang sama :

Intensitas Cahaya : Lumen dan Lux

Pada tabel perbandingan lumen dan jenis lampu, dapat dinilai bahwa semakin besar  watt lampu yang dipergunakan maka Lumen yang didapatkan akan meningkat pula, artinya cahaya lampu yang didapatkan semakin terang. Selain itu, terlihat juga bahwa lampu LED artinya lampu yang paling efisien, sebab membentuk cahaya yang cerah walaupun menggunakan watt yang relatif minim bila dibandingkan menggunakan bola lampu. Data pada tabel di atas, dapat diperoleh pula asumsi Lumen per watt yang didapatkan lampu berdasarkan tiap jenis lampu.

Baca Juga:  Persamaan Dioda 1n4002 dan Rumusnya yang Perlu Diketahui

2. Cara Mengukur Lumen

Besaran nilai Lumen umumnya diukur sang Produsen lampu dengan menggunakan alat-alat yang dinamakan Integrated Sphere for measuring Luminous Flux. Benda ini berbentuk bola besar  sebagai pengukur intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu.

Intensitas Cahaya : Lumen dan Lux

Peralatan ini membutuhkan anggaran dana dan  sumber daya yang relatif besar agar dapat dioperasikan, sebagai akibatnya umumnya hanya digunakan oleh perusahaan pembuat lampu.

Lux

Intensitas Cahaya : Lumen dan Lux

Lux ialah satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas atau kecerahan cahaya pada permukaan benda. Adapun alat sebagai pengukur nilai lux yaitu lux meter. Lux meter merupakan alat pengukur intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan.

Secara matematis : 1 Lux = 1 Lumen / m2.

Jadi sederhananya, lumen artinya tingkat kecerahan yang dihasilkan yang berasal dari cahaya. Sedangkan lux menunjukkan taraf kecerahan yang diterima (terpapar) akibat adanya asal cahaya.

 

Lumen dan lux dapat dianalogikan sebagai berikut :

Di sebuah ruangan ada 1 lampu dan  1 meja. Saat Jessi mengukur tingkat kecerahan / terang cahaya yang didapatkan dari lampu, itu ialah Jessi sedang mengukur lumen. Sedangkan ketika sedang mengukur taraf kecerahan pada meja yang terpapar cahaya lampu, itu ialah Jessi sedang mengukur lux.

Macam-macam Nilai Lux yang Diperlukan

Sesuai beberapa penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa panduan kebutuhan Lux di ruangan yang biasa digunakan sehari-hari :

1. 20 – 50 Lux

Taraf pencahayaan ini biasa digunakan pada area publik pada saat malam hari, hanya dipergunakan sebagai kebutuhan penerangan saja.

2. 100 Lux

Taraf pencahayaan ini diperlukan dalam lift, tangga, koridor, ataupun toilet. Pekerjaan yang dilakukan umumnya sederhana dan cahaya dipergunakan sebagai penerangan ringan saja. Gudang dan  toko grosir akbar jua biasanya telah relatif memakai tingkat pencahayaan seperti ini.

Baca Juga:  Pengertian Light Dependent Resistor: Fungsi, Karakteristik Serta Cara Kerja

Kurang baik jika untuk kebutuhan membaca buku dengan pencahayaan seperti ini, tapi sangat cukup apabila membantu untuk melihat arah kita berjalan tanpa risiko terjatuh atau terbentur benda.

3. 150 Lux

Biasa dipergunakan pada area kamar kecil, tidak terlalu jelas tapi cukup mendukung untuk melakukan pekerjaan yang sederhana.

4. 200 Lux

Tingkat pencahayaan ini biasa kita temukan pada lobi hotel dan area makan pada kebanyakan restoran.

5. 300 – 400 Lux

Dapat digunakan pada area dapur ataupun membantu penerangan ketika merakit produk pada sebuah perusahaan, atau sebagai penerangan pada sebuah ruangan rendezvous yang relatif luas.

6. 500 Lux

Tingkat pencahayaan ini biasa dipergunakan pada area supermarket serta perkantoran, selain itu di ruang baca juga digunakan pencahayaan secerah ini. tingkat pencahayaan ini diperlukan karena sebagai mendukung penggunaan personal komputer, pengerjaan menggunakan mesin, serta pekerjaan yang berkaitan menggunakan pembacaan isu dalam jangka waktu yang panjang.

7. Lebih dari 500 Lux

tingkat pencahayaan ini diperlukan sebagai pendukung pekerjaan-pekerjaan rumit yang membutuhkan lebih jelasnya yang relatif tinggi.

Semakin rumit serta semakin teliti pekerjaan yang dilakukan maka membutuhkan pencahayaan yang semakin tinggi, tetapi umumnya dibatasi hingga 2000 Lux.

Pencahayaan menggunakan lampu yang melebihi 2000 Lux di jangka waktu yang lama bisa mempengaruhi kesehatan mata.

8. 10.000 – 100.000 Lux

Artinya pencahayaan yang diperoleh secara alami dari sinar surya, berubah-ubah sesuai cuaca yang sedang berlangsung.

Intensitas Cahaya : Lumen dan Lux

Lux mampu diukur menggunakan memakai Lux Meter. Caranya dengan meletakkan Lux meter mendekati permukaan objek yang akan diukur taraf kecerahannya.

Panduan Memilih Lampu yang Tepat

Secara umum , informasi yang tertera pada lampu justru memakai Lumen. Lampu biasanya memberikan keterangan besar lumen, bukan lux. Bagaimana cara menyinkronkan dua data tadi?

Baca Juga:  Cara Membaca Nilai Resistor dengan Benar

Ke 2 jenis informasi ini bisa digunakan sebagai bahan data untuk memilih lampu yang sempurna. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan lampu sesuai konsep lux serta lumen:

  1. Mengetahui ukuran ruangan yang digunakan
  2. Menyesuaikan penggunaan ruangan dengan pencahayaan yang dibutuhkan
  3. Mengenal Lumen dari lampu yang akan dipasang
  4. Konversikan lux dan lumen dengan metode perhitungan: Lux =Lumen : Luas atau Lumen = Lux x Luas
Bagikan Postingan:

Leave a Comment