Pada saat mempelajari tentang ilmu elektronika, pastinya Anda pernah mendengar kata filter frekuensi. Sesuai namanya, filter ini dimanfaatkan sebagai penyaring dari frekuensi agar yang didapatkan adalah frekuensi sesuai keinginan.
Keberadaan filter tersebut tentunya sangat penting terutama dalam hal perangkat radio komunikasi. Adanya filter ini dapat mencegah untuk terjadinya tabrakan frekuensi saat menggunakan radio komunikasi.
Secara umum, pembahasan tentang filter ini tentu sangatlah luas. Untuk mendapatkan pemahaman lebih baik tentang filter tersebut, Anda dapat mencoba untuk memperhatikan ulasan lengkapnya yang terdapat di bawah ini.
Apa Yang Dimaksud Dengan Filter Frekuensi?
Secara umum, pengertian filter frekuensi ini adalah rangkaian atau sirkuit yang mempunyai fungsi untuk menahan dan meloloskan frekuensi sesuai dengan keinginan. Artinya, bisa dikatakan bahwa alat tersebut merupakan dapat menentukan frekuensi mana yang ingin digunakan.
Untuk pemanfaatan dari alat tersebut umumnya ditemui pada sistem equalizer audio untuk pengaturan komposisi dari frekuensi. Tidak hanya itu saja, alat filter juga penting dalam penggunaan radio komunikasi agar tidak menimbulkan gangguan pada frekuensi lainnya.
Mengenal Filter Aktif dan Filter Pasif
Setelah memahami secara singkat tentang pengertiannya, berikutnya akan dijelaskan tentang jenis dari filter ini berdasarkan kemampuan penguatan sinyal. Berikut adalah penjelasan lengkap dari masing-masing jenis tersebut.
1. Filter Pasif
Jenis yang pertama adalah filter pasif karena dibuat dengan menggunakan bentuk sederhana. Pada rangkaian ini, hanya digunakan beberapa kapasitor, resistor, dan induktor tanpa adanya komponen-komponen aktif seperti IC ataupun transistor.
Oleh karena tidak menggunakan komponen aktif tersebutlah, rangkaian ini disebut sebagai filter pasif. Dengan kata lain, jenis filter ini tidak memerlukan adanya sumber tegangan tambahan yang berasal dari pihak eksternal.
Pada jenis filter ini, penyaringan frekuensi dikerjakan oleh komponen induktor dan juga kapasitor. Prosesnya, kapasitor akan menahan frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi, sedangkan induktor berperan untuk menahan frekuensi tinggi serta meneruskan frekuensi rendah.
Dikarenakan tidak adanya rangkaian penguat yang ada di dalam filter, maka amplitudo sinyal output rangkaian pasif lebih rendah dibandingkan yang input. Hal tersebut bisa terjadi karena terdapat sinyal yang ditahan oleh komponen penyaring.
Pada filter pasif, kelebihannya adalah dapat digunakan untuk melakukan penyaringan frekuensi tinggi. Perlu diketahui di sini, frekuensi tinggi adalah frekuensi yang mempunyai rentang sampai dengan 500MHz.
Jenis penyaring ini dapat digunakan untuk tingkat frekuensi sampai dengan 500MHz.
2. Filter Aktif
Berbeda dengan jenis filter pasif, pada filter aktif ini tidak hanya digunakan komponen pasif saja seperti kapasitor, induktor, serta resistor, tetapi juga ada komponen aktifnya. Komponen aktif ini nantinya dapat digunakan sebagai penutup pada jenis filter pasif.
Pada penggunaannya, filter aktif memerlukan adanya sumber tegangan guna melakukan tugasnya. Seperti diketahui, berbagai komponen aktif seperti transistor ini membutuhkan tegangan agar dapat memperkuat sinyal.
Pada rancangan filter aktif, peran komponen induktor dalam menyaring frekuensi porsinya lebih sedikit. Bahkan, pada jenis filter aktif yang model terbaru, penggunaan induktor sebagai komponen sudah tidak lagi dipergunakan.
Hal itu karena induktor di rangkaian filter mempunyai kekurangan yakni dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang muncul tersebut tentu dapat membuat efisiensi dari kerja rangkaian menjadi lebih berkurang.
Tidak hanya itu saja, induktor banyak yang mempunyai ukuran besar, sehingga tidak menarik dalam hal desain. Atas alasan tersebutlah, pada filter aktif terbaru banyak yang mulai meninggalkan untuk menggunakan komponen induktor.
Sementara untuk kelemahan dari filter ini adalah rentang filter yang dimiliki lebih rendah jika dibandingkan dengan yang pasif. Pasalnya, jenis penyaring ini hanya bisa bekerja di frekuensi sampai 500KHz saja.
Jenis-Jenis Filter Frekuensi
Dalam pemakaiannya, filter penyaring ini mempunyai beberapa karakteristik yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa karakter yang digunakan pada filter penyaring frekuensi ini:
- Pass Band, jenis rangkaian yang berfungsi melewati frekuensi tertentu yang sesuai keinginan
- Stop Band, jenis filter yang berfungsi untuk menahan frekuensi yang tidak diinginkan supaya tidak keluar
- Cut Off, jenis filter untuk memisahkan frekuensi stop band dan pass band yang akan di respons
Selain dibedakan jenisnya berdasarkan karakter, akan lebih jauh lagi diberikan juga penjelasan tentang pengelompokan berdasarkan cara kerjanya. Untuk mengetahui informasinya dengan lebih jelas, berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Low Pass
Jenis pertama yang dapat ditemui pada penyaring frekuensi ini adalah low pass filter. Low pas filter ini adalah rangkaian penyaring yang meloloskan rentang frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi cut off (FC).
Pada sirkuit filter tersebut, frekuensi yang mempunyai rentang di bawah cut off akan diteruskan semuanya. Tidak jarang juga, untuk frekuensi di atas cut off ada juga yang diteruskan, akan tetapi amplitudonya semakin kecil.
Untuk low pass filter ini penggunaannya ada pada sirkuit filter loudspeaker untuk meneruskan frekuensi yang rendah. Tidak hanya itu saja, pada rangkaian penguat RF, low pass filter ini bisa dipakai untuk melemahkan frekuensi harmonik yang dirasa mengganggu.
2. High Pass
Selain low pass filter, ada juga jenis penyaring lainnya bernama high pass filter. Karakter dari filter ini adalah untuk meloloskan berbagai rentang frekuensi yang ada di atas titik cut off frekuensi.
Sedangkan untuk frekuensi yang masih berada di bawah titik cut off akan ditahan sampai besar amplitudonya mencapai 0. Melihat penjelasan ini bisa dilihat bahwa high pass filter ini adalah kebalikan dari low pass filter.
3. Band Pass
Jenis lain dari filter berdasarkan karakternya adalah band pass filter. Rangkaian penyaring ini merupakan kombinasi dari frekuensi high pass filter dan juga low pass filter.
Dikarenakan filter ini gabungan low dan high pass, maka band pass bertugas untuk memblokir berbagai frekuensi yang terdapat di antara titik cut off fc1 dan juga fc2. Jadi, filter ini akan meloloskan frekuensi sesuai keinginan saja.
Berdasarkan karakter tersebut, tentu penggunaan dari filter ini lebih spesifik lagi. Salah satu contoh dari penggunaan filter ini adalah untuk menyeleksi frekuensi yang diinginkan pada perangkat radio komunikasi.
4. Band Stop
Jenis yang terakhir filter berdasarkan karakternya adalah band stop filter. Berdasarkan dari fungsinya, filter ini bertugas untuk melakukan pemblokiran terhadap rentang frekuensi tertentu supaya tidak bisa lolos.
Sementara untuk rentang frekuensi yang berada di luar yang ditentukan nantinya akan diloloskan. Untuk penerapan dari filter band stop ini dapat ditemukan pada sistem equalizer audio.
Kurang lebih itulah jenis filter berdasarkan dengan karakteristik yang dimilikinya. Pahamilah jenis ini dengan baik supaya Anda bisa membedakan berbagai macam penyaring frekuensi yang umum digunakan.
Demikianlah penjelasan lengkap tentang filter frekuensi yang perlu untuk Anda ketahui. Semoga setelah membaca informasi yang disampaikan di atas, Anda dapat memahami dengan baik tentang berbagai macam penyaring frekuensi yang ada.