Mobil merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan desakan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan suatu alat transportasi. Mobil sendiri merupakan kendaraan roda empat yang menggunakan bahan bakar dalam menghidupkan mesinnya, dan asal kata mobil sebetulnya berasal dari bahasa Yunani ‘autos’ yang berarti sendiri, dan ‘movere’ yang berarti bergerak.
Dapat disimpulkan dari kedua satuan kata tersebut, mobil berarti merupakan kendaraan yang dapat bergerak sendiri. Pasar mobil pun beragam di seluruh dunia, yaitu sejumlah 19,4 juta unit di Amerika Serikat dan Kanada, 2,4 juta unit di Timur Tengah, 4,4 juta unit di Amerika Latin, 21,4 juta unit di Asia, 22,4 juta unit di Eropa, dan 1,4 juta unit di Afrika, dimana penjualan tersebut tercatat dilakukan pada tahun 2007. Penggunaan mobil juga terjadi akibat pertimbangan para penumpang terhadap kendaraan mereka.
Lazimnya, dalam pengoperasian mobil, mobil menggunakan bahan bakar seperti minyak bumi, yang terwujud sebagai Bahan Bakar Minyak atau BBM, yang dapat berupa bensin/solar untuk menghidupkan mesinnya. Karena kepopulerannya, maka dari itu mobil menjadi salah satu kendaraan yang sering dipakai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.
Namun, seringkali dalam kehidupan sehari-hari, mobil menghadapi sejumlah masalah seperti diantaranya masalah yang berkaitan dengan kopling mobil, seperti diantaranya kopling yang menggelincir, adanya getaran atau gesekan kasar, beserta bunyi gemeretak saat gigi transmisi dipindahkan. Maka dari itu, akan dijelaskan dalam artikel ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut melalui artikel yang berjudul ‘Jelaskan Cara Kerja Kopling’
Bagian-Bagian Kopling
Sebelum menjelaskan mengenai cara kerja kopling, terlebih dahulu Anda sebaiknya mengenal komponen penting pada kopling, yang terdiri atas :
Unit Kopling
Unit kopling merupakan salah satu unit yang terdiri atas tiga komponen utama, yang diantaranya merupakan plat kopling atau dapat disebut sebagai kampas kopling, pegas kopling, dan plat tekan. Komponen yang paling fungsional dalam kopling ini merupakan kampas kopling, karena kampas kopling memiliki memiliki fungsi untuk menjadi penghubung putaran mesin ke transmisi.
Sehingga, dapat dikatakan juga bahwa plat kopling memiliki fungsi untuk meneruskan tenaga mesin yang berasal dari flywheel ke plat penekan (pressure plate), yang selanjutnya akan diinput ke shaft transmisi
Clutch cover (Tutup Kopling)
Clutch cover atau juga disebut sebagai tutup kopling adalah salah satu komponen utama kopling. Ketika bekerja, tutup kopling akan dikaitkan dengan dengan flywheel, dimana flywheel tersebut akan sesuai dengan putaran mesin. Sedangkan di dalam clutch clover sendiri terdapat dua bagian, yaitu pelat tekan dan pegas kopling.
Pelat tekan berfungsi untuk menekan kampas kopling menempel pada flywheel, sehingga jika pelat tekan menempel pada flywheel, otomatis flywheel dan pelat tekan akan menjepit kampas kopling secara bersamaan. Terdapat 2 jenis tutup kopling, yaitu tutup kopling dengan pegas coil dan diaphragm clutch cover.
Mekanisme Penggerak
Mekanisme penggerak memiliki fungsi untuk mengoperasikan kopling. Cara kerja mekanisme penggerak adalah, ketika kita menginjak pedal kopling, maka mekanisme penggerak akan meneruskannya, yang akan menyebabkan keleluasaan dan dapat melaksanakan perpindahan gigi. Mekanisme penggerak sendiri terdiri atas dua jenis, yaitu tipe mekanis dan tipe hidraulis.
Mekanisme penggerak tipe mekanis sendiri terdiri atas clutch cover, clutch pedal, clutch release cable, release fork, dan clutch release lever. Sedangkan pada tipe hidraulis terdiri atas clutch cover, clutch pedal, master cylinder, flexible hose, release cylinder, dan release fork. Release fork sendiri berfungsi untuk mendorong release bearing untuk melakukan pemutusan putaran mesin. Kemudian release fork akan melakukan pemutusan putaran dari mesin.
Sedangkan cara kerja release fork sendiri adalah dengan cara kabel kopling yang menerima tarikan dari pedal kopling guna mengoperasikan release fork, maka dari itu kabel kopling disarankan harus kuat terhadap tegangan tarik.
Cara Kerja Kopling
Sedangkan berikut adalah cara kerja kopling :
Cara Kerja Kopling Saat Pedal Kopling diinjak
Saat Anda menginjak pedal kopling mobil Anda, release fork secara otomatis akan menekan release bearing ke depan, dan memberikan tekanan pada diafragma spring dan pegas akan mengungkit pressure plate
Cara Kerja Kopling Pada Saat Pedal Kopling Dilepas
Saat Anda melepas pedal kopling, release fork akan kembali ke posisi awal, kemudian bantalan pembebas tidak akan menekan diafragma spring, sebagaimana saat kopling diinjak. Hal inilah yang menyebabkan pressure plate akan menekan kembali plat kopling dengan flywheel, yang menyebabkan putaran dari mesin dapat dilanjutkan ke transmisi.
Cara Kerja Kopling Manual
Cara kerja kopling dimulai ketika pengemudi menekan pedal kopling. Saat pedal kopling ditekan, pressure plate terlepas dari clutch plate, sehingga mesin dan transmisi terputus. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk mengubah gigi dengan mudah. Ketika pedal kopling dilepaskan, pressure plate kembali menekan clutch plate sehingga mesin dan transmisi terhubung dan tenaga dapat dikirim ke roda.
Cara Kerja Kopling Mekanis dan Hidrolik
Ada dua jenis kopling, yaitu kopling mekanis dan kopling hidrolik. Kopling mekanis bekerja dengan memanfaatkan tekanan pada pedal kopling untuk menggerakkan mekanisme kopling secara langsung. Sedangkan kopling hidrolik menggunakan fluida hidrolik untuk menggerakkan mekanisme kopling. Kopling hidrolik lebih mudah dan ringan untuk digunakan, tetapi biasanya lebih mahal dan membutuhkan lebih banyak perawatan daripada kopling mekanis.
Kopling juga memiliki beberapa jenis, yaitu kopling kering dan kopling basah. Kopling kering adalah kopling yang tidak menggunakan pelumas atau oli, sehingga lebih mudah dalam perawatan dan memiliki umur lebih panjang. Sedangkan kopling basah menggunakan pelumas atau oli untuk mengurangi gesekan antara clutch plate dan pressure plate. Kopling basah biasanya digunakan pada mobil dengan tenaga mesin yang besar.
Dalam penggunaan sehari-hari, cara kerja kopling yang efektif sangat penting untuk menjaga kinerja mobil dan menghindari kerusakan pada sistem transmisi. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan teknik mengemudi yang tepat, seperti memastikan clutch pedal ditekan sepenuhnya saat mengganti gigi dan menghindari melakukan pengereman tiba-tiba atau mempercepat mesin secara berlebihan. Perawatan berkala seperti penggantian oli transmisi dan periksa keausan komponen juga sangat penting untuk menjaga kinerja kopling.
Dapat disimpulkan, kopling adalah sebuah komponen pada sistem transmisi mobil yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran tenaga antara mesin dengan transmisi. Cara kerja kopling yang efektif akan memungkinkan mobil untuk berjalan dengan lancar dan membuat pengemudi dapat mengubah gigi dengan mudah.
Untuk itu, diperlukan perawatan intensif dari pengguna dalam penggunaan kopling, agar mobil dapat dioperasikan secara efektif dan pemeriksaan berkala juga perlu dilakukan pada sejumlah komponen-komponen yang dimiliki oleh kopling. Berikut dalam artikel ini dijelaskan bagi pengguna mengenai ‘Jelaskan Cara Kerja Kopling’