Stabilizer Untuk Kulkas Berapa Watt?

Bagi orang yang awam tentang elektronika, mungkin masih banyak yang belum mengerti tentang peran stabilizer untuk kulkas. Padahal, jika ditelaah lebih jauh, peranan stabilizer tersebut terbilang penting.

Apalagi jika Anda masih menggunakan jenis kulkas yang belum mempunyai teknologi inverter, stabilizer ini sangat dibutuhkan. Selain itu, stabilizer ini juga penting bagi orang yang tinggal di daerah padat.

Hal itu karena umumnya, pemakaian listrik di daerah tersebut tinggi sehingga membuat tegangan listrik naik turun. Kondisi seperti itu tentu kurang baik terutama untuk peralatan elektronik di rumah seperti kulkas.

Apa Itu Stabilizer Kulkas?

stabilizer untuk kulkas

Secara umum, stabilizer merupakan alat yang dapat digunakan untuk menjaga kestabilan tegangan listrik yang terdapat di dalam rumah. Telah dijelaskan sebelumnya, kondisi listrik PLN kerap kali mengalami naik turun.

Nah, dengan adanya stabilizer ini, dinamika tegangan listrik yang terjadi tersebut bisa dijaga untuk tetap stabil. Hal tersebut nantinya akan membuat tegangan listrik yang masuk ke perangkat elektronik seperti kulkas di rumah bisa stabil dan konstan.

Selain dimanfaatkan untuk menjaga kestabilan tegangan pada kulkas, alat stabilizer ini juga bisa digunakan pada berbagai peralatan elektronik lainnya. Anda bisa menggunakan stabilizer tersebut untuk perangkat audio, televisi, dan berbagai peralatan lainnya.

Fungsi Stabiliser Listrik Kulkas

Apabila membahas fungsi dari stabilizer kulkas, maka sebenarnya tidak berbeda dengan jenis stabilizer lainnya. Artinya, fungsi pemakaian stabilizer adalah untuk menjaga tegangan listrik pada perangkat kulkas agar tetap stabil meski terdapat naik turun listrik PLN.

Perlu diketahui, tegangan listrik yang terdapat di dalam rumah umumnya adalah 220 V. Akan tetapi, kondisi besar tegangan tersebut kondisinya tidak dapat selalu stabil di angka tersebut.

Pada kondisi tersebut, tegangan tersebut dapat turun di bawah angka 220 V saat jumlah pemakaian daya listrik mengalami peningkatan. Hal ini sering dialami oleh warga yang tinggal di daerah berpenduduk padan ataupun area industri.

Baca Juga:  Cara Menghemat Listrik Biar Tagihan Tidak Membengkak Meski Pakai Mesin Cuci dan Kulkas

Perubahan tegangan listrik seperti itu jika dibiarkan terus menerus dapat membuat kinerja kompresor pada kulkas menjadi terganggu. Alhasil, kompresor yang mempunyai fungsi untuk memutar pompa freon di kulkas tidak dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal.

Stabilizer Kulkas Berapa Watt?

Dalam penggunaannya, stabilizer listrik rumah mempunyai berbagai ukuran daya listrik atau watt yang bisa dijadikan pilihan. Umumnya, besaran watt tersebut ada di angka 500 watt sampai dengan 5000 watt.

Stabilizer yang mempunyai kapasitas daya cukup besar umumnya dipakai untuk perangkat listrik yang mempunyai daya tinggi. Contoh dari perangkat yang memakai stabilizer dengan kapasitas daya yang besar adalah peralatan audio sistem lapangan.

Lalu, berapakah besar watt stabilizer untuk kulkas? Untuk stabilizer yang digunakan pada kulkas umumnya menggunakan yang ukuran 1000 watt. Besar daya listrik tersebut dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan pada kulkas 1 ataupun 2 pintu.

Bagaimana Cara Pasang Stabilizer?

Untuk penggunaan stabilizer, Anda dapat menghubungkannya ke beban yang berada di bawah kapasitas maksimalnya. Artinya, jika stabilizer yang digunakan 1000 W, maka beban daya pada kulkas yang digunakan paling tidak di bawah 500 W.

Hal tersebut dilakukan agar stabilizer tidak mengalami kerusakan dengan jangka waktu yang cepat. Nah, untuk pemakaian dari stabilizer untuk kulkas di rumah, Anda bisa melihat langkah-langkahnya di bawah ini.

  • Pertama, hubungkan alat stabilizer ke stop kontak listrik
  • Setelah itu, hidupkanlah stabilizer
  • Selanjutnya, lihat tegangan output stabilizer yang muncul di panel monitor.
  • Apabila tegangan output belum berada di 220 V, lakukanlah pemutaran pada knop pengatur tegangan output-nya.
  • Saat tegangan output sudah berada di angka 220 V, stabilizer bisa disambungkan ke colokan kulkas.
  • Pilihlah terminal stabilizer untuk 220 V.
  • Selesai
Baca Juga:  Kabel VGA: Jenis, Fungsi, dan Bedanya dengan HDMI

Dengan mengikuti cara dan langkah yang disebutkan di atas, tentu Anda diharapkan tidak akan kesulitan dalam pemasangan stabilizer. Pastikan semua langkah tersebut diikuti dengan benar agar tidak terjadi kesalahan saat stabilizer dihubungkan ke kulkas.

Cara Memilih Stabilizer Untuk Kulkas

stabilizer kulkas

Untuk bisa mendapatkan stabilizer tentu bukanlah suatu hal yang susah untuk dilakukan. Anda bisa mencari stabilizer tersebut pada toko elektronik di daerah Anda ataupun membelinya secara online.

Pilihan dari besaran watt stabilizer juga ada banyak sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kulkas Anda di rumah. Namun, pilihan merek dari stabilizer ini juga banyak sehingga Anda tetap harus jeli dalam memilihnya agar kegunaan stabilizer bisa optimal.

Lantas, bagaimanakah cara untuk memilih stabilizer yang baik dan tepat untuk kebutuhan? Untuk mengetahui hal tersebut, Anda bisa melihatnya pada panduan memilih stabilizer kulkas berikut ini.

1. Pilih Stabilizer yang Punya Toleransi Tegangan Input Besar

Pertama, Anda bisa memilih stabilizer dengan besar toleransi tegangan input yang tinggi. Hal tersebut bisa berguna jika perubahan atau naik turun listrik di rumah dirasa terlalu besar.

Perlu diketahui, nilai toleransi pada stabilizer tersebut menunjukkan rentang dari tegangan input AC yang bisa dibuat stabil oleh stabilizer. Sebagai contoh, stabilizer dengan nilai toleransi 160 V – 250 V bisa disambungkan ke tegangan AC 160 V sampai 250 V.

2. Pilih yang Respons Cepat

Berikutnya, Anda dapat memilih stabilizer yang mempunyai waktu respons yang cepat saat terjadi perubahan pada tegangan input. Semakin cepat respons dari stabilizer tersebut, maka hal itu akan membuat tegangan output-nya jadi lebih stabil.

3. Pilih Stabilizer Berdaya Tinggi

Selanjutnya, pilihlah stabilizer yang mempunyai daya maksimum atau watt yang tinggi. Paling tidak, untuk perangkat kulkas di rumah, Anda memilih stabilizer yang mempunyai watt 1000 W.

Baca Juga:  Cara Membuka Remot AC Sharp Terkunci, Mudah dan Cepat

Kapasitas daya atau watt yang lebih besar dapat membuat kinerja stabilizer jadi lebih ringan. Kondisi tersebut dapat membuat stabilizer yang digunakan lebih awet dan tidak sering mengalami masalah saat digunakan.

4. Pilih Stabilizer yang Punya Banyak Proteksi

Salah satu indikator stabilizer dikatakan baik adalah mempunyai banyak fitur proteksi keamanan. Hal tersebut sangat penting karena fitur tersebut dapat mencegah stabilizer mengalami kerusakan saat terjadi perubahan besar tegangan listrik.

Fitur proteksi yang wajib ada pada stabilizer yang Anda pilih adalah sebagai berikut:

  • Under Voltage Protection
  • Over Voltage Protection
  • Over Load protection
  • Short Circuit Protection

5. Pilih Merk Stabilizer Terbaik

Di pasaran, Anda bisa menemui banyak sekali nama merek untuk stabilizer. Tentunya, banyaknya pilihan merek tersebut malah dapat membuat Anda bingung dalam memilihnya, terlebih jika tidak mempunyai pengetahuan tentang peralatan elektronika.

Nah, untuk menghindari kesalahan pilih produk, Anda bisa mencari saja merk stabilizer yang bagus dan punya nama terkenal. Anda bisa mencoba untuk menanyakan kepada penjual merek stabilizer mana yang paling terkenal dan berkualitas.

Sebagai bahan pertimbangan, stabilizer yang berkualitas mempunyai bobot lebih berat meskipun kapasitas watt yang dimilikinya sama. Hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan pada kualitas trafo yang digunakan.

Itulah tadi berbagai informasi menarik seputar stabilizer untuk kulkas. Dengan memperhatikan informasi di atas, diharapkan Anda bisa menggunakan stabilizer yang tepat untuk menjaga kestabilan tegangan listrik pada kulkas. Alhasil, kulkas di rumah Anda bisa menjadi lebih awet dan tahan lama.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment